Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bantah Dugaan Aniaya Kekasih

Sedang Trending 16 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernado Thyssen membantah telah melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita berinisial EDS (46). Kasus itu sendiri sudah dilaporkan dan ditangani Polrestabes Surabaya.

"Saya tidak pernah melakukan penganiayaan kerabat EDS. Di mana saya ini dituduh melakukan pemukulan," kata Novli kepada awakmedia, Sabtu (28/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novli mengatakan EDS adalah kekasihnya. Mereka telah berasosiasi sekitar kurang lebih sembilan bulan dan berencana melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Dugaan penganiayaan itu sendiri, klaim Novli berasal saat seorang temannya membujuk dia untuk nonton bareang pertandingan sepak bola di sebuah cafe wilayah Tegalsari, Surabaya.

Novli mengaku dia sebenanrnya enggan menerima rayuan temannya itu. Tapi EDS rupanya mau pergi ke tempat tersebut, Kamis (11/7) malam lalu.

Sesampainya di cafe tersebut, Novli mengeklaim EDS meminum minuman beralkohol hingga tak terkontrol.

"Awalnya saya pikir ada nobar rupanya tidak ada. Ketika dimulai [pertandingan bola] saya lihat di handphone. Sedangkan EDS minum dan mabuk," ucapnya.

Novli mengaku dia telah mengingatkan EDS untuk tidak terlalu banyak minum alkohol. Hingga akhirnya dia membujuk kekasihnya untuk pulang.

Saat di antar pulang, EDS rupanya menolak masuk ke kos-kosannya, dia memperkuat di mobil dan mau terus berbareng Novli.

Di saat itulah, klaim Novli, EDS kehilangan kendali dan diduga mulai menyakiti dengan memukul kepalanya sendiri.

"Mabuknya kumat, enggak mau turun. Lalu pukul dirinya sendiri, dan berbicara lebih baik saya meninggal daripada Anda meninggalkan saya. Saya mencoba untuk menenangkan setelah pukul dirinya sendiri. Baru itu kemudian dia turun dari mobil saya, dia pulang, saya pulang," ujarnya.

Keesokan harinya, Novli dan EDS sempat kembali bertemu, semua melangkah seperti biasa. Mereka makan dan nonton movie di bioskop bersama.

Tapi setelah dari pertemuan itu, Novli mengecek ponsel korban dan diketahuilah bahwa EDS sempat berjumpa dengan seseorang alias laki-laki lain tanpa sepengetahuan dirinya.

"Saya merasa dibohongi, akhirnya saya tidak menghubungi dia lagi, saya blokir WhatsApp-nya, Instagram-nya," ujarnya.

Selang beberapa hari kemudian, EDS melaporkan Novli ke Polrestabes Surabaya atas dugaan penganiayaan pada Senin (15/7).

"Saya baru tahu [dilaporkan EDS] setelah saya dapat surat-surat panggilan dari kepolisian," ujarnya.

Meski tidak mengakui dugaan penganiayaan itu, Novli mengaku bakal menjalani dan menghormati proses norma nan tengah melangkah di Polrestabes Surabaya.

Sementara itu, korban EDS mengaku belum bisa memberikan komentar soal dugaan penganiayaan nan dialaminya ini, lantaran sedang sakit.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, Novli Bernado Thyssen dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan terhadap seorang wanita berinisial EDS (46).

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi membenarkan adanya laporan itu. Ia mengatakan, saat ini pihaknya tetap melakukan penyelidikan mengenai laporan tersebut.

Haryoko menyampaikan, laporan itu telah teregister dengan nomor polisi LP/B/673/VII/2024/SPKT/Polrestabes Surabaya/ Polda Jawa Timur tertanggal 15 Juli 2024.

"Iya betul, saat ini tetap penyelidikan," kata Haryoko saat dikonfirmasi, Selasa (24/9).

(frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional