Ketua BPK Bungkam soal Suap Auditor Rp12 M Demi WTP Kementan

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 15 Mei 2024 16:03 WIB

Mulanya ketua BPK meladeni pertanyaan wartawan di Istana, namun dia memilih menyudahi sesi tersebut saat ditanya dugaan permintaan suap demi WTP Kementan. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun tutup mulut soal dugaan permintaan suap Rp12 miliar ke anak buah mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk status wajar tanpa pengecualian (WTP) bagi Kementerian Pertanian (Kementan).

Isma awalnya meladeni saat wartawan menghampirinya di Istana Kepresidenan Jakarta. Saat ditanya tentang berita auditor BPK meminta duit ke anak buah SYL, dia langsung menyudahi wawancara.

"Nanti saja ya, terima kasih banyak," kata Isma ke para wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isma tak berkomentar lebih lanjut. Dia memilih bergegas masuk ke mobil dinas berpelat nomor RI 10 dan meninggalkan kantor presiden tersebut.

Dugaan kasus jual beli status WTP itu diungkap Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Hermanto saat menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi dengan terdakwa SYL selaku eks Menteri Pertanian, Rabu (8/5).

Hermanto mengungkap ada beberapa program Kementan nan menjadi perhatian auditor, salah satunya program food estate. Lalu auditor BPK berjulukan Victor, kata Hermanto, meminta Rp12 miliar agar Kementan tetap diberikan predikat WTP meski ada temuan kejanggalan.

"Permintaan itu disampaikan untuk disampaikan kepada pimpinan, untuk nilainya jika enggak salah, saya diminta Rp12 miliar untuk Kementan," kata Hermanto dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta kala itu.

"Enggak, kita tidak penuhi. Saya dengar tidak dipenuhi. Saya dengar mungkin enggak salah sekitar Rp5 miliar alias berapa. nan saya dengar-dengar," imbuhnya.

Sementara itu, pada awal pekan ini SYL membantah dugaan permainan WTP di Kementan.

"Saya tidak pernah dengar ada bayar-bayar WTP. Saya enggak dengar itu," ujar SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (13/5).

Menurut SYL, setiap temuan BPK kudu diatensi oleh setiap kepala jenderal. Ia mengaku pada saat itu hanya meminta anak buahnya mengoordinasi temuan BPK dengan baik,

(dhf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional