TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan pihaknya bakal mendukung program Makan Bergizi Gratis nan diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kami tegaskan jika Muhammadiyah tidak bakal mengganggu program nan dijalankan pemerintah. Bila perlu kerja sama, kita bisa juga program mandiri, tapi bersama," kata Haedar di Yogyakarta, Senin 18 November 2024.
Bahkan, kata dia, Muhammadiyah sudah memulai program itu di beberapa sekolah naungan organisasi masyarakat tersebut. Sementara program Makan Bergizi Gratis baru bakal dilaksanakan pemerintah mulai Januari 2025.
Haedar menuturkan program pemberian makanan cuma-cuma oleh Muhammadiyah salah satunya dilakukan lewat kerja sama lintas Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Majelis Rumah Sakit PKU dan rumah sakit lain. "Jadi jika Muhammadiyah diajak bekerja sama dengan pemerintah menjalankan program itu, kami tinggal klik saja," ucapnya.
Lebih jauh, Haedar kemudian menyitir info tingkat IQ orang Indonesia saat ini 78,59, posisinya rendah alias di ranking 113 berdekatan dengan Papua Nugini dan Timor Leste. "Mayoritas anak Indonesia tetap lemah gizinya, jadi program makan bergizi cuma-cuma ini kudu kita kaitkan juga dengan program-program pemberdayaan ekonomi family dan ekonomi UMKM."
Ia mengaku sempat berbincang dengan Presiden Prabowo Subianto soal upaya mewujudkan makan bergizi cuma-cuma ini. Menurutnya, golongan UMKM tidak cukup kuat menopang dengan program apa adanya seperti saat ini untuk menjalankan program itu.
"Perlu ada kebijakan lebih progresif afirmatif dari pemerintah agar UMKM bisa terlibat dan naik kelas lewat program itu," tutur Haedar.
Adapun sekolah-sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta sendiri telah memulai ujicoba makan bergizi cuma-cuma ini. Di Kabupaten Sleman salah satunya, program ini diterapkan di SD Muhammadiyah Gamping 1 mulai akhir Oktober hingga Desember mendatang.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Gamping 1 Sleman, Rusmiyati, misalnya menuturkan, pihak nan menyediakan makan bergizi cuma-cuma setiap hari di sekolahnya adalah UMY Boga, sebuah badan upaya bagian pengolahan makanan di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
"Setiap hari selama lima hari dalam seminggu, ada sekitar 200 porsi makanan nan disediakan bagi siswa termasuk susu," kata dia.
Haedar juga sempat merespons soal Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti nan belakangan tampak aktif meninjau langsung uji coba program makan bergizi cuma-cuma di sejumlah daerah. Aktifnya sang Sekretaris Umum nan meninjau program itu belakangan, perlu dilihat dari kacamata tentang upaya membangun kesehatan anak-anak Indonesia.
Abdul Mu'ti nan tetap menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu sepekan terakhir terpantau meninjau program itu mulai dari Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Yogyakarta hingga sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur.