Ketua RW Buka Suara soal Warga Geruduk Mahasiswa Doa Rosario

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua RW 002, Marat menyebut warganya nan lebih dulu dipukul saat kejadian dugaan penggerudukan penduduk terhadap sekelompok mahasiswa yang menggelar ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan (Tangsel). Marat mengaku datang di TKP saat telah terjadi perselisihan. Ia mendapat pengakuan soal penduduk nan dipukul mahasiswa lebih dulu.

"Saya datang ke situ 'Udah udah. Jangan pada emosi'. 'Bukan begitu, lantaran saya sudah kena pukul pak RW. Saya kepukul'. Iya (warga dipukul duluan)," kata Marat menirukan bunyi penduduk saat ditemui di Kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/5).

Marat bercerita, memang penduduk sekitar telah mengeluhkan aktivitas kumpul-kumpul mahasiswa itu kepada pihak RT. Ia mengaku kurang tahu seberapa sering dan berapa banyak orang nan terlibat dalam aktivitas kumpul itu. Adapun Marat menyebut aktivitas mahasiswa itu ada nan berkumpul dan ada nan beragama juga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh nan kemarin-kemarin ini memang sudah dikeluhkan sama warga. Warga sudah ngeluh ke RT. Akhirnya RT bertindak," kata Marat.

Marat mengakui memang ada satu orang penduduk nan membawa senjata tajam (sajam) berupa pisau dapur pada kejadian itu. Ia menjelaskan sajam itu dibawa secara spontan, bukan sengaja disiapkan. Marat menyatakan pihak RT dan RW telah melarang penduduk untuk membawa sajam.

"Spontan. Karena terdengar ada ribut-ribut, dia bawa sajam, namanya emosi kan, sepintas gitu. Kita sudah melarang. Lagi gaduh. Pihak RT RW sudah melarang," tutur Marat.

Menurut Marat, ada satu orang nan menjadi korban dari kejadian itu.

"Ada satu orang setahu saya nan memang kena. Perempuan," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Marat menyebut mahasiswa itu tidak izin kepada pemilik kos untuk menggelar aktivitas kumpul-kumpul itu. Kepolisian terjun menyelidiki dugaan penggerudukan penduduk ini.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi menyebut pihaknya tetap menyelidiki peristiwa tersebut.

"Terkait perkara dugaan tindak pidana sedang kami tindak lanjuti dan saat ini dalam proses penyelidikan," jelas Alvino saat dikonfirmasi, Senin (6/5).

Alvino juga belum membeberkan soal kronologi peristiwa tersebut. Termasuk, soal apakah betul penduduk nan melakukan penggerudukan itu turut membawa senjata tajam.

"Mohon waktu tetap diselidiki, kelak baru disimpulkan," kata Alvino.

Dugaan penggerudukan itu jadi sorotan publik setelah sebuah video amatir nan merekam peristiwa tersebut viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun media sosial X @KatolikG. Dalam video nan diunggah terlihat tindakan keributan nan terjadi di letak kejadian.

"Tadi malam mahasiswa Katolik Universitas Pamulang berkumpul di Sebuah rumah di Victor Serpong dan bermohon Rosario, tapi mereka digeruduk pak RT dan penduduk yg membawa sajam untuk membubarkan dan memukuli para mahasiswa nan sedang berdoa... Beruntung tidak Ada korban jiwa," demikian keterangan dalam video itu.

(pop/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional