ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 28 Mei 2024 01:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta seluruh kader Gerakan Pemuda alias GP Ansor dan Banser untuk belajar dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya minta kepada seluruh jejeran PP Ansor berserta seluruh kader-kader Ansor dan Banser seluruh Indonesia belajar dari Presiden Jokowi," kata laki-laki nan berkawan disapa Gus Yahya ini di aktivitas Inagurasi PP GP Ansor 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5).
Gus Yahya berterima kasih kepada Jokowi atas kerja keras dan kebijaksanaannya sehingga bisa meletakkan dasar nan sangat krusial untuk Indonesia ke depan lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyinggung Jokowi bisa mengorientasikan strategi nan dijalankannya untuk menghasilkan jejak-jejak nan nyata dan terukur.
"Baik berupa jejak pembangunan bentuk maupun perbaikan tatanan nan dilembagakan nan bakal memperbaiki meningkatkan Indonesia nan lebih kuat, lebih produktif bagi bangsa ini," ucap Gus Yahya.
Gus Yahya juga menilai Jokowi tidak pernah meninggalkan prinsip kesinambungan ketika memimpin. Baginya, prinsip ini juga dipegang oleh Nabi Muhammad SAW.
"Karena jelas kita di mana pun di titik mana pun kita mulai kita sebetulnya telah menggenggam hal-hal baik dari masa lampau nan tidak boleh kita abaikan. Tapi kudu kita kembangkan dan kita sempurnakan jadi lebih baik lagi untuk masa depan," ujarnya.
Di sisi lain, Gus Yahya menganggap GP Ansor sebagai ototnya Nahdlatul Ulama sehingga tak boleh membiarkan Ketua Umum PBNU mengangkut kursi.
"GP Ansor ini ototnya NU. Tidak boleh Ketum PBNU dibiarkan ikut mengangkut kursi. Karena ototnya NU ini GP Ansor," kata dia.
Gus Yahya juga berambisi GP Ansor kudu bisa berfaedah sebagai peretas jalan menuju masa depan. Ia juga mengaku senang mendengar laporan Ketum GP Ansor Addin Jauharuddin nan mencanangkan pelbagai rencana strategis dan program untuk GP Ansor ke depannya.
(rzr/wiw)
[Gambas:Video CNN]