WHAT THE FACT! POLITICS
CNN Indonesia
Kamis, 09 Mei 2024 13:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membantah support kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024 berangkaian dengan dugaan kasus norma nan menjeratnya.
Ia menegaskan menyatakan support kepada Prabowo lantaran memandang adanya kecocokan visi misi Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan pembangunan Indonesia mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak ada, enggak ada," kata Khofifah dalam wawancara Podcast What the Fact! Politics, Rabu (8/5).
Khofifah berdasar Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka mengusung keberlanjutan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, kebijakan dan pembangunan nan sudah dilakukan Jokowi butuh dilanjutkan dengan dibarengi perubahan dan inovasi.
"Itu adalah sunnatullah. Jadi perubahan itu adalah sebuah sunnatullah. Karena nan tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Karena itu melanjutkan pembangunan tidak berfaedah antiperubahan," ujarnya.
Bagi Khofifah, semua kandidat nan maju di Pilpres 2024 mempunyai kompetensi nan baik. Namun, Khofifah memandang Prabowo lebih unggul dalam perihal kepemimpinan secara nasional dan dunia daripada kandidat lainnya.
"Keunggulan kompetitif dan komparatif itu emosi saya dalam suasana geopolitik seperti sekarang geostrategis seperti sekarang Pak Prabowo mempunyai kelebihan kompetitif dan komparatif," tuturnya.
Pada kesempatan nan sama, Khofifah juga membantah ada perjanjian politik bahwa partai-partai pendukung Prabowo bakal ikut mendukungnya di Pilkada Jawa Timur 2024.
Ia menjelaskan partai-partai sudah menyatakan support untuknya sejak akhir 2023, sementara dia mendeklarasikan support untuk Prabowo pada Januari 2024.
Adapun saat ini sudah ada empat partai pengusung Prabowo dan Gibran nan mendukungnya maju lagi di Pilkada Jatim. Mereka adalah PAN, Demokrat, Gerindra, dan Golkar.
"Orang dukungan-dukungan itu sudah bulan Desember [2023]. Saya menyampaikan, men-declare [Prabowo-Gibran] itu 10 Januari [2024]," ucap dia.
Pada Desember 2022, interogator Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya sempat menggeledah sejumlah ruangan di lingkungan Pemprov Jawa Timur. Ruang kerja Khofifah nan saat itu tetap menjabat Gubernur Jawa Timur ikut digeledah.
Demikian pula dengan ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Sekda Provinsi Jatim. Penyidik membawa tiga koper setelah penggeledahan itu.
(rzr/tsa)
[Gambas:Video CNN]