ARTICLE AD BOX
Denpasar, CNN Indonesia --
Bocah viral asal Ukraina berinisial BS (7) yang biasa disebut Si Kocong dan ibunya berinisial SB, akhirnya dipulangkan alias dideportasi ke negara asalnya, pada Kamis (8/8) pagi.
Kocong sempat menangis dan memberontak saat berada di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali, lantaran enggan pulang ke Ukraina saat bakal dibawa ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Ibunya sampai kewalahan menenangkan si Kocong nan menangis.
"Iya, tadi sempat ada penolakan, lantaran sudah cukup berkawan sama petugas terus komunikasinya juga baik dengan kita, iya terjalin satu Minggu ini, anaknya sedikit rewel diajak ke bandara," kata Kepala Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menerangkan selama didetensi di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar anak dan ibu ini cukup senang lantaran mereka sudah berkawan dengan para petugas.
"Mereka cukup happy di ruang detensi, koperatif sekali, berbaur juga dengan petugas dan apa nan mereka butuhkan mereka komunikasi juga dengan petugas dan kita akomodir sesuai standar kita. Anaknya sendiri sering bermain berbareng petugas di ruang detensi, makanya, tadi sedih dia mau tinggalkan Bali," ungkapnya.
Selain deportasi, Kocong dan ibunya bakal ditangkal selama 6 bulan tidak masuk Bali.
"Tentunya sesuai Undang-undang, Nomor 6, Tahun 2011, bahwasanya setiap penduduk negara asing nan melakukan tindakan pidana keimigrasian nan berupa overstay lebih 60 hari bakal dilakukan pencegahan dan penangkalan dan itu 6 bulan," ujarnya.
Sebagian penduduk Bali tak asing dengan Kocong. Bocak yang tetap berumur tujuh tahun kerap viral di media sosial lantaran aktivitasnya nan menyeleneh.
Kocong sering berkeliaran dengan bugil dada di seputar Desa Peliatan, Ubud, Bali. Dia terekam membantu kuli gedung bekerja, memanjat papan iklan dan aktivitas lain.
Kegiatan itu dilakukan Kocong tanpa pengawasan ibunya. Akhirnya, Kocong dan ibunya ditangkap Imigrasi Denpasar pada Kamis (1/7) pekan lalu.
"Awalnya kita melakukan surat panggilan terlebih dulu namun lantaran tidak datang akhirnya petugas menjemput ibu dan anak tersebut," kata Kepala Kantor Imigrasi Denpasar, Ridha Sah Putra, saat konvensi pers, Jumat (2/8).
(wis/wis)
[Gambas:Video CNN]