Komisaris GoTo Andre Soelistyo Mundur, Ini Perjalanan Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia

TEMPO.CO, Jakarta - GoTo, nama nan tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, merupakan raksasa digital nan lahir dari penggabungan dua kekuatan besar, Gojek dan Tokopedia. Lahir pada tahun 2021, GoTo mengantarkan era baru dalam bumi digital Indonesia, menghadirkan ekosistem nan komplit dan terintegrasi untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat.

Perjalanan GoTo dimulai dengan Gojek, nan awalnya merupakan pusat panggilan untuk ojek roda dua di Jakarta.Seiring waktu, Gojek berkembang pesat menjadi platform on-demand terdepan di Indonesia, menawarkan beragam jasa seperti transportasi, pesan antar makanan, dan logistik. 

Di sisi lain, Tokopedia didirikan sebagai lokapasar antarkonsumen, telah menjadi platform e-commerce terbesar di Indonesia dengan jutaan produk dan penjual.

Pada 2021, kedua raksasa ini berasosiasi untuk membentuk GoTo, sebuah langkah strategis nan mengantarkan GoTo menjadi "decacorn" pertama di Asia Tenggara. Penggabungan ini tidak hanya memperkuat posisi GoTo di pasar, tetapi juga membuka kesempatan baru untuk menghadirkan jasa nan lebih inovatif dan komprehensif bagi masyarakat Indonesia.

GoTo sekarang menawarkan beragam jasa nan terintegrasi, seperti transportasi, pesan antar makanan, logistik, e-commerce, pembayaran digital, dan jasa keuangan. Platform ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) baru saja mengeluarkan pernyataan bahwa Andre Soelistyo selaku Co-Founder GoTo mengusulkan pengunduran diri dari jabatannya selaku komisaris GoTo dalam keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 20 Mei 2024.

"Pada 17 Mei 2024, perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Andre Soelistyo dari jabatannya selaku komisaris perseroan," kata Sekretaris Perusahaan GoTo RA Koesoemohadiani, sebagaimana keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Raksasa nan punya sekelumit masalah

Kebesaran raksasa teknologi tersbut tak lepas dari polemik dalam relasi kerja. Jelang Lebaran 2024, Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya alias THR kepada mitra pengemudinya, dengan argumen bahwa para pengemudi ojek daring (ojol) tersebut tidak dianggap sebagai pegawai dengan Perjanjian Kerja dengan Waktu Tertentu (PKWT) alias corak lain dari hubungan kerja nan diatur secara formal.

SVP Corporate Affairs Gojek, Rubi W. Purnomo, menyatakan bahwa para pengemudi ojol tidak mempunyai ikatan kerja seperti pegawai, seperti PKWT alias PKWTT. 

"Bukan termasuk dalam corak hubungan kerja seperti Perjanjian Kerja dengan Waktu Tertentu (PKWT), Perjanjian Kerja dengan Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), dan hubungan kerja lainnya," katanya Rabu, 20 Maret 2024.

Iklan

Di sisi lain, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak keputusan Kementerian Ketenagakerjaan nan membiarkan perusahaan aplikasi ojek daring menentukan sendiri kebijakan mengenai Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pengemudinya.

Menurut Ketua SPAI, Lily Pujiati, perihal ini bertentangan dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 nan menetapkan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan kepada pekerja sesuai dengan rata-rata bayaran nan diterima dalam satu tahun terakhir sebelum Hari Raya.

"THR Keagamaan wajib dibayarkan kepada pekerja sebesar rata-rata bayaran nan diterima dalam 1 tahun terakhir sebelum Hari Raya," kata Lily dalam keterangannya kepada Tempo, Kamis, 21 Maret 2024.

Mundurnya Co-Founder Go-To

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) baru saja mengeluarkan pernyataan bahwa Andre Soelistyo selaku Co-Founder GoTo mengusulkan pengunduran diri dari jabatannya selaku komisaris GoTo dalam keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 20 Mei 2024.

"Pada 17 Mei 2024, perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Andre Soelistyo dari jabatannya selaku komisaris perseroan," kata Sekretaris Perusahaan GoTo RA Koesoemohadiani, sebagaimana keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Koesoemohadiani mengatakan bahwa perseroan bakal mematuhi dan menjalankan ketentuan nan diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik dan anggaran dasar perseroan untuk mengadakan rapat umum pemegang saham, dan bakal meminta persetujuan dari pemegang saham atas pengunduran diri personil majelis komisaris tersebut.

MICHELLE GABRIELA  | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANNISA FEBIOLA | RIANI SANUSI PUTRI | NOVALI PANJI | ANNISA FEBIOLA 

Pilihan Editor: Co-Founder dan Komisaris PT GoTo Tbk, Andre Soelistyo Mengundurkan Diri, Berikut Kiprahnya