Komnas HAM: Ada Indikasi Pelanggaran di Kasus Kematian Afif Maulana

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan terdapat indikasi pelanggaran HAM dalam kasus dugaan penganiayaan abdi negara kepolisian terhadap remaja 13 tahun asal Padang Afif Maulana.

Hal itu disampaikan Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan usai menerima kejuaraan dari pendamping korban, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Selasa (25/6).

"Intinya kami memandang memang jika lihat pengaduan tersebut ada dugaan pelanggaran HAM nan dilakukan polisi terutama asas keadilan bagi korban," kata Hari di instansi Komnas HAM, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kasus ini, terdapat delapan orang nan ditangkap oleh abdi negara kepolisian dengan dalih pengamanan tawuran. Dari delapan orang itu, salah satunya Afif.

Menurut Hari, kepolisian tidak bisa menangkap kedelapan orang tersebut lantaran pada faktanya, tidak terjadi tawuran.

Selain itu, pengamanan nan dilakukan oleh abdi negara kepolisian juga semestinya tidak dengan kekerasan. Jika merujuk pada keterangan LBH Padang, kata Hari, terdapat dugaan kesewenang-wenangan nan dilakukan abdi negara kepolisian.

LBH Padang membeberkan adanya beragam jenis tindakan kekerasan nan dilakukan oleh kepolisian ialah pemukulan menyetrum hingga menyundut rokok pada bagian tubuh anak nan ditangkap.

"Kami sangat menyayangkan andaikan memang kejadian itu dilakukan oleh polisi maka polda maupun Polri kudu mengusut Tuntas secara seadil adilnya dan kami bakal terus memantau dan mengawasi kasus ini," ujarnya.

Komnas HAM telah melakukan pemantauan, serta meminta keterangan dari beberapa pihak dan mengumpulkan bukti-bukti.

Sebelumnya, seorang siswa SMP berumur 13 tahun, Afif Maulana (AM), ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal bumi lantaran disiksa personil Sabhara Polda Sumbar nan sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono pun angkat bunyi mengenai penemuan jasad siswa SMPAfif Maulana dengan luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji.

Suharyono membantah ada dugaan penyiksaan nan dilakukan personil Sabhara terhadap Afif. Ia mengatakan dari keterangan saksi nan memboncengi, Afif diduga terjun ke sungai saat ada pengamanan tindakan tawuran.

"Saat terjadi pengejaran itu, ada upaya (korban) melompat dari motor ke sungai. Ini merupakan kesaksian kawan korban nan berjulukan Adit saat kita periksa," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (24/6).

"Ini sudah ada kesaksian Aditia bahwa memang almarhum Afif Maulana berencana masuk ke sungai. Menceburkan diri ke sungai. Ini cerita sebenarnya lantaran kesaksian nan kita ambil dari kawan nan ikut serta dalam tawuran itu," imbuhnya.

Panggil Kapolda Sumbar

Hari mengatakan Komnas HAM sudah menyurati Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono ihwal kematian Afif Maulana.

Surat itu berisi pemanggilan Kapolda Sumbar untuk dimintai keterangan mengenai dugaan keterlibatan anggotanya dalam penganiayaan Afif dan beberapa anak lainnya di Padang.

Hari menyebut surat itu dikirim oleh Komnas HAM perwakilan Sumbar. Namun hingga saat ini belum ada respons dari Kapolda Sumbar.

"Kantor perwakilan komnas HAM sendiri sudah mengeluarkan surat permintaan keterangan kepada Polda maupun kepada Polres," kata Hari di instansi Komnas HAM, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (25/6).

"Sampai hari ini belum direspons oleh mereka, surat permintaan keterangan," imbuhnya.

Afif Maulana ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6) siang.

LBH Padang menduga korban meninggal bumi lantaran disiksa personil Sabhara Polda Sumbar nan sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Kapolda Suharyono pun angkat bunyi mengenai penemuan jasad Afif dengan luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji.

Suharyono membantah dugaan penyiksaan nan dilakukan personil Sabhara terhadap Afif. Berdasarkan keterangan saksi nan memboncengi, kata dia, Afif terjun ke sungai saat ada pengamanan tindakan tawuran.

"Saat terjadi pengejaran itu, ada upaya (korban) melompat dari motor ke sungai. Ini merupakan kesaksian kawan korban nan berjulukan Adit saat kita periksa," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (24/6).

"Ini sudah ada kesaksian Aditia bahwa memang almarhum Afif Maulana berencana masuk ke sungai. Menceburkan diri ke sungai. Ini cerita sebenarnya lantaran kesaksian nan kita ambil dari kawan nan ikut serta dalam tawuran itu," imbuhnya.

(yla/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional