TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang kuartal I 2024, PT Bank Mandiri Tbk. menduduki posisi pertama sebagai Mandated Lead Arranger pada Indonesia Borrower Loan. Secara total, Bank Mandiri telah membentuk angsuran sindikasi dengan batas sebesar US$ 845 juta sepanjang kuartal I 2024.
Kredit sindikasi merupakan pemberian angsuran secara berbarengan dari sejumlah perbankan alias lembaga keuangan.
Bank Mandiri mencatatkan market share pembentukan angsuran sindikasi sebesar 24,7 persen dari total volume angsuran sindikasi di Indonesia sebesar US$ 3,42 miliar.
SVP Corporate Banking 4 Group Bank Mandiri Erwanza Nirwan menjelaskan, perihal ini merupakan bagian dari upaya perseroan mempercepat pertumbuhan upaya dan upaya nan berakibat positif pada perekonomian domestik.
“Ini mencerminkan dedikasi Bank Mandiri dalam memberikan support finansial nan andal dan terdepan di Indonesia untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Erwanza dalam keterangan tertulis pada Senin, 3 Juni 2024.
Dia merinci, pencapaian tersebut terdiri dari penyaluran kredit pada beberapa sektor, di antaranya adalah sektor daya dan utilities serta manufaktur. Selain itu, Bank Mandiri juga mendukung pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan nan mempunyai rencana aktivitas upaya berkelanjutan.
Iklan
"Dalam perihal peningkatan nilai jual hasil produk akhir, terutama produk-produk komoditas nan berkontribusi pada pengembangan ekosistem teknologi baterai EV (kendaraan listrik)," kata Ervanza
Erwanza menambahkan, Bank Mandiri bakal terus memberikan support pembiayaan bagi pelaku usaha. Dengan demikian, pelaku upaya dapat memberikan akibat positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Di tengah tantangan dan peluang, kami percaya dengan sinergi dan kerjasama nan kuat antara lembaga keuangan, pemerintah dan sektor swasta, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi nan optimal dan berkelanjutan,” tutur dia.
Dengan penerapan serangkaian strategi tersebut, kata Erwanza, Bank Mandiri membuktikan ketahanan serta adaptabilitasnya dalam kondisi pasar nan volatile di tengah ketidakpastian ekonomi dan finansial global. Hal ini juga tecermin dari keahlian perseroan dalam menyalurkan angsuran secara bank only sebesar Rp 1.134,43 triliun per April 2024. Angka ini meningkat 21,54 persen secara tahunan dari nan sebelumnya Rp 933,36 triliun per April 2023.
Pilihan Editor: Pernyataan Dhony Rahajoe Setelah Lepas Jabatan Wakil Kepala Otorita IKN