Medan, CNN Indonesia --
Sejumlah polisi di Medan diserang penduduk ketika menangkap pengedar narkoba berinisial GP pada Rabu (1/5) petang.
Lokasi kejadian itu berdekatan dengan Asrama TNI-AD Glugur Hong, di Jalan Pelita V, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, upaya penyerangan oleh penduduk diduga kerabat GP itu tak menghentikan upaya polisi menangkap terduga pengedar narkoba tersebut.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun pun menjelaskan kronologi polisi Medan diserang penduduk saat operasi penangkapan terduga pengedar narkoba itu.
Warga Adang dan cegah polisi tangkap pelaku
John mengatakan kejadian bermulai saat petugas mencoba menangkap pengedar narkoba berjulukan GP (32). Namun, saat itu polisi Medan diserang penduduk nan mencoba mengadang dan mencegah penangkapan tersebut.
"Tak hanya menyerang petugas, penduduk juga sempat menarik paksa tersangka nan sudah berada di dalam mobil petugas dalam keadaan tangan diborgol," kata Teddy dalam keterangannya, Jumat (3/5).
Sejumlah penduduk itu pun, kata dia, menutup portal kompleks untuk mencegah GP dibawa petugas. Kemudian penduduk juga melempari petugas dengan batu hingga mengakibatkan kendaraan milik kepolisian mengalami kerusakan.
"Saat mencoba membawa tersangka, petugas dilempari menggunakan batu. Akibatnya mobil petugas rusak tepatnya di bagian kaca belakang dan samping hingga penyok, " ujarnya.
Pengedar narkoba sukses ditangkap
Meski mengalami penyerangan, John mengatakan petugas Satres Narkoba Polrestabes Medan sukses menangkap GP.
Polisi juga mengamankan dua plastik klip berisi narkotika jenis sabu-sabu siap edar seberat 0,86 gram, duit hasil transaksi Rp50.000, satu timbangan elektrik dan dua sekop sabu.
"Tersangka ini merupakan pengedar sekaligus residivis dengan kasus nan sama. Tersangka ini baru bebas dari lapas di awal tahun 2023," kata Teddy.
Warga pelaku penyerangan polisi diburu
Teddy menegaskan saat ini polisi tetap memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
"Masih dilakukan penyelidikan. Kita sudah identifikasi para pelaku penyerangan ada sekitar 10 orang. Mereka mencoba menghalangi petugas dan melakukan perusakan mobil Rush nan dibawa petugas saat mencoba menangkap tersangka, " katanya.
Informasi transaksi sabu di jalan dekat Asrama TNI
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan kejadian polisi Medan diserang penduduk itu terjadi pada Rabu sore lalu.
Hadi menjelaskan ketika itu petugas mendapat info mengenai rencana penjualan narkoba jenis sabu di Jalan Pelita V di dekat Asrama TNI AD. Setelahnya, abdi negara melakukan penyamaran sebagai pembeli untuk menangkap pelaku GS.
"Anggota dari Satnarkoba melakukan operasi undercover buy untuk menangkap terduga pengedar sabu inisial G," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat.
Ketika penangkapan itulah, kata dia, terjadi penyerangan dari sejumlah penduduk nan diduga merupakan family pelaku GS terhadap petugas.
"Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Mengundang perhatian, keluarganya mengambil paksa," tuturnya.
Tak ada korban jiwa
Hadi memastikan kerugian nan terjadi di pihak polisi adalah kerusakan kendaraan saja. Dia pun memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Mobil polisi dilempar sama keluarganya. Enggak ada korban jiwa, pelaku tetap ditangkap dan diproses di Polrestabes," katanya.
Dalam perkara penangkapan pengedar narkoba tersebut, Hadi mengatakan polisi menyita sejumlah peralatan bukti ialah dua klip sabu hingga timbangan elektronik.
(fnr, tfq/kid)
[Gambas:Video CNN]