Kubu Mardiono Klaim Sudah Minta Maaf Usai PPP Gagal Dapat Kursi DPR

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 18 Jun 2024 04:00 WIB

PPP kepengurusan Plt Ketua Umum Mardiono sudah meminta maaf dalam Rakernas usai kandas mendapat bangku DPR di Pemilu 2024 PPP kepengurusan Plt Ketua Umum Mardiono sudah meminta maaf lantaran kandas mendapat bangku DPR di Pemilu 2024 (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kubu Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyatakan telah menyampaikan permintaan maaf soal usai kandas membawa Partai Ka'bah lolos ke parlemen pada Pemilu 2024.

Juru Bicara Mardiono, Imam Priyono menuturkan permintaan maaf itu disampaikan dalam momen Rakernas PPP 6 Juni lampau di Kota Tangerang.

"Jadi jika permintaan maaf, pada dasarnya di momen tersebut Pak Mardiono juga menyampaikan ya. Apabila ada hal-hal nan dirasa kurang namanya juga manusia," kata Imam di aktivitas CNN Indonesia News Room, Senin (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memahami dorongan permintaan maaf tersebut merujuk pada surat nan diteken empat ketua Majelis PPP pada 1 Mei lalu. Namun, dia menyatakan kondisi internal partai saat ini jauh lebih kondusif pasca Rakernas 6 Juni.

Menurut Imam, kedua pihak, baik para ketua Majelis maupun Mardiono sama-sama memahami bahwa Pileg 2024 bukan pertarungan mudah. Dia juga menyatakan Mardiono telah mendapat support semua Ketua DPW PPP di seluruh Indonesia.

"Dan para ketua DPW secara bening memandang memang kepemimpinan Pak Mardiono sebenarnya cukup bisa menjaga bunyi PPP tetapi memang belum mencapai nan diharapkan ialah PT 4 persen," katanya.

Imam tak sependapat jika menganggap Mardiono kandas selama memimpin PPP. Dia mengatakan PPP sejak reformasi memang terus mencatat penurunan suara.

PPP, kata dia, hanya sekali mengalami kenaikan bunyi di era kepemimpinan periode kedua Surya Dharma Ali. Sisanya, PPP terus mengalami penurunan secara tajam di setiap kali Pemilu.

Imam bilang Mardiono apalagi tak bisa disebut lebih buruk. Sebab, tren penurunan itu tetap lebih rendah dibanding sebelumnya.

"Justru di masa Pak Mardiono tingkat penurunan nan paling rendah. Hanya kurang lebih 400 ribu bunyi saja andaikan dibandingkan dengan periodisasi sebelumnya. Sehingga sebenarnya catatan krusial dari kepemimpinan pak Mardiono adalah bisa menahan laju penurunan nan selama ini dialami PPP," kata Imam.

(thr/bmw)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional