tim | CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 05:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menyatakan pihaknya bakal melakukan investigasi terkait tujuh tahanan nan sukses melarikan diri dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat.
"Saya sebagai Menteri Koordinator bakal segera berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengambil satu langkah-langkah nan tegas, melakukan investigasi terhadap kasus ini. Apakah ada kelalaian alias keadaan kesengajaan," ujar Yusril ujar menghadiri agenda Ombudsman di Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Apabila terbukti ada kelalaian, Yusril memastikan bakal ada hukuman alias teguran untuk pegawai Rutan dimaksud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga terhadap pegawai kita itu jika memang itu kelalaian, itu kudu diberikan peringatan. Kalau kesengajaan itu kudu diberikan satu tindakan sesuai dengan peraturan-peraturan di bagian kepegawaian," ucap dia.
Yusril menambahkan kasus tersebut menjadi perhatian serius dari pemerintah. Ia mengatakan pemerintah juga secara serius sedang memikirkan untuk mengantisipasi masalah kelebihan kapabilitas di Rutan maupun Lapas.
"Kami sendiri internal pemerintah sedang mendiskusikan masalah ini sebenarnya untuk mencari jalan keluar oleh lantaran kita mengetahui bahwa lebih dari 50 persen penunggu lembaga pemasyarakatan kita itu adalah kasus-kasus narkotika," ungkap Yusril.
"Ini memang berat sekali tapi percayalah kami bakal mencoba mencari jalan keluar mengatasi masalah ini," tandasnya.
Sebanyak tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba sebelumnya melarikan diri dari Rutan Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat, Selasa (12/11) awal hari.
Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani menjelaskan ketujuh tahanan dan narapidana itu diduga melarikan diri dengan langkah menjebol teralis besi bilik mandi.
Setelahnya para narapidana melompat ke area luar bilik mandi dan langsung masuk menuju gorong-gorong alias saluran air.
"Lalu masuk ke gorong-gorong dan kembali menjebol teralis gorong-gorong menuju arah timur Rutan," kata Agung.
Salah satu tahanan nan kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas. Murtala cs jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta itu ditangkap pada Maret 2024. Dari Murtala cs, polisi menyita peralatan bukti narkoba jenis sabu seberat 110 kilogram.
Kasus tersebut menarik perhatian publik termasuk DPR nan lantas melakukan inspeksi mendadak alias sidak.
(ryn/sfr)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.