CNN Indonesia
Selasa, 12 Nov 2024 22:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Yudisial (KY) mengaku telah membentuk tim untuk mengusut dugaan pelanggaran etik nan dilakukan Majelis Hakim Agung nan menangani perkara kasasi Ronald Tannur.
Hal tersebut disampaikan langsung Ketua KY Amzulian Rifai usai berjumpa Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), pada Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan kasasi kami KY sudah membentuk tim dan beberapa info dari Kejaksaan Agung nan relevan dengan kewenangan KY itu nan kami manfaatkan," ujarnya dalam konvensi pers.
Amzulian menegaskan pihaknya hanya berkuasa untuk mengusut adanya dugaan pelanggaran etik. Sementara itu andaikan nantinya ditemukan dugaan tindak pidana di dalamnya bakal langsung diserahkan kepada Kejagung.
"Mohon bersabar untuk kelanjutannya dan minta sabar untuk tindak lanjut pemeriksaan," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan eks Kepala Balitbang Diklat Kumdil MA Zarof Ricar dan pengacara Lisa Rahmat sebagai tersangka kasus pemufakatan jahat suap dan gratifikasi pengurusan vonis Ronald Tannur di Mahkamah Agung.
Keduanya dinilai terbukti melakukan pemufakatan jahat suap agar putusan kasasi juga turut membebaskan Ronald Tannur. Dalam kesepakatannya, Lisa menjanjikan biaya pengurusan perkara sebesar Rp1 miliar untuk Zarof.
Sementara itu biaya suap sebesar Rp5 miliar untuk ketiga pengadil nan mengurus perkara Ronald Tannur juga telah diserahkan dari Lisa kepada Zarof. Namun duit itu belum sempat diserahkan dan tetap berada di rumah Zarof.
Terkait kasus Ronald Tannur juga, Kejagung mendalami dugaan keterlibatan Mirizka Widjaja selaku ibu dalam rencana pemufakatan suap vonis kasasi.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menyebut pendalaman itu dilakukan lantaran Meirizka menyiapkan duit Rp3,5 miliar berbareng Lisa Rahmat selaku pengacara Ronald Tannur untuk majelis pengadil Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
(tfq/chri)
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.