TEMPO.CO, Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi KFC Indonesia mengalami rugi periode melangkah berjalan Rp 558 miliar per kuartal ketiga 2024 nan berkapak pada penutupan 47 gerai dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.274 karyawan. Kondisi ini membikin manajemen menyatakan telah melakukan enam upaya untuk memperbaiki keahlian perusahaan.
Salah satu langkah nan bakal diambil manajemen adalah penerapan pengurangan biaya dengan menunda beberapa pengeluaran modal alias proyek nan dinilai tidak penting. “Memprioritaskan hanya pengeluaran operasional untuk menjaga operasi,” tulis manajemen dalam laporan finansial konsolidasian FAST, dikutip Senin, 11 November 2024.
Selain itu, FAST bakal mnegoptimalkan penggunaan restoran agar lebih efektif dan meminimalisir biaya tetap. Pada laporan finansial konsolidasi per 30 September 2024, FAST tercatat mengoperasikan 715 gerai restoran di beragam wilayah di Indonesia
Pemegang lisensi KFC ini juga berkomitmen menjaga hubungan dengan para kreditur. Hal itu dilakukan untuk terus memanfaatkan akomodasi pembiayaan nan ada. Manajemen juga mau menerapkan manajemen modal kerja nan efektif dan efisien.
“Menerapkan strategi arus kas nan lebih baik dengan mengoptimalkan manajemen persediaan dan mencari opsi pembiayaan nan fleksibel,” tambah manajemen.
Terakhir, manajemen perusahaan berkode saham FAST ini mengungkapkan dalam kasus kebutuhan, bakal mendisposisi beberapa aset non-inti alias nan performanya kurang untuk memenuhi tanggungjawab finansial nan mendesak. Manajemen mengklaim, meski dalam ketidakpastian, langkah nan diambil sudah memadahi untuk memitigasi kondisi perusahaan.
Kerugian KFC Indonesia, berasas laporan manajemen salah satunya terjadi lantaran keahlian perusahaan nan belum sukses pulih setelah pandemi Covid-19. Selain itu, manajemen mengungkapkan kerugian juga akibat krisis berkepanjangan di Timur Tengah.
“Dua masalah ini berakibat negatif terhadap hasil grup untuk periode sembilan bulan nan berhujung pada 30 September 2024,” ujar manajemen dalam laporan keuangannya dikutip Sabtu, 9 November 2024.
Kerugian tersebut meningkat dari periode nan sama di tahun lalu. Per 30 September 2023, kerugian FAST tercatat Rp152 miliar. Selain itu, total liabilitas lancar konsolidasi Grup FAST melampaui total aset lancar konsolidasinya sebesar Rp1.233.401.700 per tanggal 30 September 2024. Pada 31 Desember 2023, total aset lancar FAST Rp1.023.501.559.