Listrik Padam Berhari-hari di Sumatera, Moeldoko: Memang Perlu Penguatan Kapasitas

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi pemadaman listrik berhari-hari di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera belakangan ini. 

Menurut dia, memang perlu ada penguatan kapabilitas listrik di wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik jika terjadi gangguan.

“Di Sumatera memang perlu ada penguatan kapasitas, sehingga jika terjadi sesuatu lagi, dicari di mana sumber-sumber nan bisa dialirkan ke sana,” ujar Moeldoko ditemui seusai menunaikan salat Jumat di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Ia lampau membandingkan kondisi di Pulau Sumatera dengan kapabilitas sumber listrik di Pulau Jawa nan cukup besar. Dengan begitu, jika terjadi gangguan di Pulau Jawa, bakal dapat segera diatasi melalui pasokan dari wilayah lain.

“Kalau di Jawa memang lebih banyak,” ucap Moeldoko.

Lebih jauh, dia membeberkan idealnya pertumbuhan di setiap wilayah kudu selaras dengan pertumbuhan prasarana pendukung seperti air hingga listrik. Hal tersebut, menurut Moeldoko, bertindak di semua daerah, termasuk Sumatera.

Oleh karena itu, Moeldoko menilai PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN perlu lebih fleksibel. Dengan begitu, pengembangan listrik melalui wilayah unik dapat dikembangkan lagi.

Adapun PLN Bengkulu sebelumnya memastikan tidak ada kompensasi nan diberikan kepada masyarakat di wilayah tersebut menyusul padamnya aliran listrik sejak Selasa hingga Kamis kemarin, 6 Juni 2024 pada pukul 01.00 WIB.

Hal itu disampaikan oleh Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik PLN UP3 Cabang Bengkulu Reza Oktadinata. Ia menyatakan permintaan maaf kepada seluruh pengguna di wilayah tersebut lantaran adanya pemadaman listrik selama dua hari terakhir sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan banyak aktivitas nan terhenti.

Iklan

"Kami sampaikan PLN tidak memberikan kompensasi (kepada masyarakat). Sebab pada saat padam kita tidak berjualan. Namun apakah nantinya bakal ada izin dari pemerintah, kita tidak tahu," ucapnya.

Reza menjelaskan, saat listrik padam, kWh meter pengukur listrik tidak masuk dalam meteran PLN. Dengan begitu, secara bisnis, PLN tidak mendapatkan apa-apa saat pemadaman listrik.

"Seperti pengguna menggunakan generator set (genset), artinya menggunakan bahan bakar dan tidak masuk dalam meteran PLN," katanya.

Namun begitu, Reza memastikan PLN tidak menginginkan pemadam listrik tersebut terjadi lagi di kemudian hari. Oleh karena BUMN nan mengurusi soal setrum ini bakal memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel mengenai guna mengantisipasi perihal tersebut.

PLN sebelumnya melaporkan pasokan listrik nan menyuplai masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu pada Kamis, 6 Juni 2024, pukul 01.16 WIB, untuk seluruh masyarakat kembali normal.

Dua hari sebelumnya, pada Selasa, 4 Juni 2024, terjadi gangguan pada jaringan transmisi SUTET 275 kV Linggau-Lahat, nan merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera. Akibat gangguan tersebut, sebanyak 29 ribu gardu pengedaran nan memasok listrik pelanggan.

Pilihan Editor: Cerita Warga Lampung Terdampak Pemadaman Listrik Pulau Sumatera: Tak Bisa Mencuci Baju, Kehilangan Sinyal, dan Berharap Kompensasi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis