Litbang Kompas: Kepuasan Publik ke Jokowi 75,6 Persen

Jakarta, CNN Indonesia --

Litbang Kompas menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo berada di nomor 75,6 persen. Angka tingkat kepuasan ini menjadi nan tertinggi pada periode kedua Jokowi.

Angka itu naik 2,1 persen dari Desember 2023. Litbang Kompas juga mencatat tren positif kepuasan publik terhadap Jokowi sejak Oktober tahun lalu.

"Berbagai rumor miring nan menerpa pemerintahan, termasuk soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan; kasus korupsi, seperti korupsi timah dan korupsi di Kementerian Pertanian; rencana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera); hingga rumor kekerabatan politik belum menggoyang gambaran positif pemerintahan Jokowi-Amin," demikian dikutip dari kompas.id, Kamis (20/6).

Sektor politik keamanan menjadi wilayah nan paling diapresiasi publik. Sebanyak 85,5 persen responden menyatakan puas terhadap keahlian Jokowi di sektor ini. Di bagian kesejahteraan sosial, kepuasan publik mencapai 82 persen. Adapun kepuasan publik di sektor ekonomi 65,1 persen.

"Bahkan, tingkat kepuasan publik atas kondisi ekonomi menunjukkan nan tertinggi selama periode pemerintahan Jokowi-Amin, mencapai nomor 65,1 persen alias naik 4,3 persen," ujar Litbang Kompas.

Satu-satunya sektor nan menjadi catatan adalah bagian hukum. Hanya 57,4 persen responden nan menyatakan puas.

"Publik memandang problematika bagian norma merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintahan ini. Pemberantasan suap dan jual beli kasus norma menjadi penilaian nan terendah selain soal korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), penuntasan kasus, serta perlakuan aparat," tulis Litbang Kompas.

Survei ini dilakukan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024. Litbang Kompas mengikutsertakan 1.200 orang responden nan dipilih metode pencuplikan sistematis bertingkat. Margin of error survei ini +/-2,83 persen.

Pada Desember 2023, Indikator Politik Indonesia juga mengungkapkan 76,2 persen responden dalam surveinya mengaku puas dengan keahlian Presiden Joko Widodo. Penyebab utamanya adalah program bantuan.

Hal itu berasas hasil survei nasional nan dilakukan 23 November-1 Desember terhadap 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat toleransi kesalahan alias margin of error-nya plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(dhf/ugo)

[Gambas:Video CNN]