Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Gerindra merespons masukan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto agar tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan perihal nan disampaikan Luhut itu adalah sebuah masukan. Dasco mengaku pihaknya juga tidak tahu siapa nan dimaksud sebagai orang toxic oleh Luhut.
"Tapi itu adalah sebagai gambaran umum untuk mungkin tidak membawa orang-orang nan bermasalah di kabinetnya pak Prabowo," jelas Dasco kepada CNNIndonesia.com, Minggu (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasco juga menegaskan bahwa struktur pemerintahan Prabowo belum mulai dibentuk hingga saat ini.
"Dan itu (pernyataan Luhut) kita anggap sebagai masukan. Kami juga belum mengerti. Karena sampai saat ini, penyusunan kabinet juga belum mulai dibentuk," kata Dasco.
"Dan pasti pak Prabowo juga bakal berhati-hati untuk memilih orang-orang nan membantu di kabinet," imbuh dia.
Senada, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai pernyataan Luhut merupakan pernyataan nan normatif. Habiburokhman meyakini pernyataan tersebut tidak tertuju pada lembaga politik tertentu.
Selain itu, Ia juga percaya bahwa Prabowo bakal memilih orang nan tepat untuk berasosiasi di pemerintahan mendatang.
"Yakin pak Prabowo bisa menunjuk orang nan tepat di posisi nan tepat di pemerintahan beliau kelak," ujar Habiburokhman kepada CNNIndonesia.com.
Saran Luhut ini juga sudah ditanggapi oleh salah satu ketua umum partai koalisi Prabowo, ialah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku tidak mengerti dengan pernyataan Luhut tersebut.
"Saya tak mengerti," kata Zulhas saat ditemui di warung Mie Gacoan, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (4/5).
Dia sendiri mengaku tak mempunyai gambaran siapa orang toxic nan dimaksud Luhut. Zulhas pun meminta agar langsung ditanyakan ke Luhut perihal orang-orang toxic ini.
Luhut sebelumnya memberi pesan kepada Prabowo agar tidak sembarangan membawa orang ke dalam pemerintahan.
Pernyataan itu Luhut sampaikan saat bicara dalam aktivitas Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Jakarta, Jumat (3/5).
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu bakal sangat merugikan kita," kata Luhut, mengutip Antara.
Adapun Luhut mengaku telah mendapat pelajaran selama menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhut mengatakan bahwa masalah pemerintah adalah izin nan bertentangan dengan kepentingan nasional. Banyak nan kudu dibenahi.
Ia menyebut solusinya adalah melalui digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. Karenanya, Luhut mendorong digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia nan terintegrasi.
Jika ada orang nan tidak setuju dengan itu, jelas Luhut, bakal menghalang kemajuan.
Selain itu, Luhut juga mengaku pernah memberi saran kepada Jokowi agar mengganti orang-orang nan tidak setuju.
"Saya bilang ke Presiden, 'Pak, jika Bapak tidak berani mengganti orang-orang nan tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah nan terintegrasi), kita tidak bakal maju. Jadi, kita kudu mengganti orang-orang nan tidak setuju dengan buahpikiran ini," jelas Luhut.
Luhut pun berpesan kepada Prabowo agar lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari kabinet. Jangan sampai kemajuan Indonesia tersendat oleh orang di dalam pemerintahan itu sendiri.
Prabowo telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditetalkan sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan sengketa hasil Pilpres nan diajukan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
(pop/DAL)
[Gambas:Video CNN]