Luhut: Soal One China Policy hingga Komentar tentang Anggaran Makan Siang Gratis

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sedang menjadi sorotan. Belakangan dia berkomentar soal One China Policy hingga program makan cuma-cuma dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurut Luhut, transisi pemerintahan dari Joko Widodo alias Jokowi kepada Prabowo Subianto bakal melangkah lancar. "Dari apa nan saya pelajari, apa nan saya bicara, obrolan dengan Presiden terpilih (Prabowo), saya pikir, saya tidak lihat ada masalah nan serius. Semua bakal melangkah dengan bagus," katanya dalam obrolan MINDialogue di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024.

1. One China Policy

Luhut menjelaskan, Indonesia tetap menganut posisi One China Policy. "Saya sampaikan juga kepada Wang Yi (Menteri Luar Negeri China), Indonesia tetap pada posisi One China Policy dan saya kira menjadi konsistensi dari kebijakan luar negeri kita," kata Luhut dalam aktivitas berjudul Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024 dikutip dari Antara.

Menurut Luhut, perihal tersebut perlu ditegaskan oleh Indonesia guna memperjelas posisi Indonesia bagi Cina di tengah potensi bentrok nan terjadi dengan Taiwan. "Memang betul saya katakan tadi, saya belum memandang bakal ada potensi perang terbuka antara Cina dan Taiwan, tetapi ketegangan itu pasti bakal ada pengaruhnya," ucap Luhut.

2. Kendaraan Listrik

Luhut mengatakan, Amerika Serikat tidak mungkin mencapai sasaran peningkatan kendaraan listrik (electric vehicle) sebesar 11 kali lipat pada 2030 tanpa Indonesia. “Karena Indonesia mengontrol, mungkin lebih dari 70 persen bijih nikel dunia,” kata Luhut, Kamis, 20 Juni 2024 dikutip dari Antara.

Ia juga menyampaikan, teknologi smelter alias akomodasi pengolahan hasil tambang nan dimiliki oleh Amerika Serikat tertinggal 9 tahun dari Cina. “Terlepas daripada uang, dari segi teknologi, kalian (Amerika Serikat) ketinggalan 9 tahun, dan ini diakui oleh Tesla,” kata Luhut.

3. Anggaran Program Makan Siang

Luhut mengungkapkan anggaran untuk program makan siang cuma-cuma Prabowo-Gibran dimulai dari Rp20 triliun. "Itu nomor kita mulai mungkin dengan Rp20 triliun, berjenjang sampai jalan," katanya dalam obrolan MINDialogue di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024.

Dia melanjutkan banyak pihak nan cemas bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak bakal bisa menanggung biaya program ini. Namun, perihal ini tidak masalah lantaran program makan siang cuma-cuma dilaksanakan secara bertahap. "Enggak ada masalahnya. Mereka (tim) membikin skenario ekonomi," ucap Luhut.

4. Tidak Khawatir

"Menurut saya, kita tidak perlu khawatir. Asal kita kelola dengan baik, asal kita kurangi tadi kebocoran-kebocoran. Dengan digitalisasi, kita bakal bisa kurangi secara signifikan, mengenai kebocoran tadi itu," kata Luhut dalam obrolan MINDialogue di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024. Ia juga menjelaskan program serupa telah melangkah di 93 negara.

Luhut menyebut program dengan anggaran jumbo ini bukan perihal aneh. "Saya kira sangat bagus. Banyak anak-anak kita nan tidak pernah makan daging alias telur, dengan program ini jadi dapat. Di situ barcode-nya, bisa tiap hari berganti."

5. Bantuan Listrik Terhambat

Luhut menyebut proses birokrasi sempat mempersulit support berupa kerja sama aliran listrik sebesar 5 megawatt (MW) ke Desa Wutung di perbatasan RI-Papua Nugini. "Kami hanya mau memberikan 5 MW listrik ke Wutung, itu pun susah. Masih berkait birokrasi itu,” ujar Luhut di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024, dikutip dari Antara.

ANNISA FEBIOLA | ANTARA

Pilihan Editor: Harapan Luhut, Panglima TNI hingga Kapolri untuk Jokowi nan Ulang Tahun ke-63

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis