Ma'ruf Akui Tak Bercita-cita Jadi Wapres: Orang Tua Siapkan Jadi Kiai

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 17 Okt 2024 20:00 WIB

Ma'ruf Amin mengungkapkan apalagi istrinya pun kaget ketika dia ditetapkan jadi calon wakil presiden di siaran televisi. Wakil Presiden Ma'ruf Amin kenang saat ditetapkan jadi wapres Jokowi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan dirinya tak pernah bercita-cita sebagai wakil presiden lantaran orang tuanya sudah menyiapkannya sebagai kiai.

Namun, dia mengatakan takdir berbicara lain dirinya justru menjadi wakil presiden meskipun statusnya sudah menjadi kiai.

"Saya merasa berbahagia lantaran saya ditakdirkan oleh Allah bisa jadi Wapres. Bisa mengabdi. Padahal saya dulu cita-citanya enggak pernah jadi Wapres, orang tua saya menyiapkan saya bukan jadi wapres, jadi kiai," kata Ma'ruf di aktivitas silaturahmi dan perpisahan Ma'ruf Amin dan Wury Ma'ruf Amin berbareng pegawai Setwapres di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf menegaskan tak pernah memasang gambar wajahnya untuk menjadi wakil presiden. Ia juga mengenang merasa terkejut ketika diterapkan sebagai cawapres dari Jokowi pada 2018 lalu. Ia mengatakan pada momen pengumuman dirinya menjadi cawapres Jokowi kala itu justru didapatkan dari pengumuman lewat televisi.

"Bahkan istri saya tahunya setelah diumumkan, dari TV baru tahu. Kaget. 'Kok suami saya jadi wapres'. Karena enggak diperkirakan," kata dia.

"Kalau Allah menghendaki, terjadi maka terjadilah. Jalani saja dengan penuh pengabdian," tambahnya

Ma'ruf mengatakan bakal kembali memimpin pesantren dan berceramah usai tak lagi menjadi presiden. Di sisi lain, dia juga bakal kembali berpolitik lantaran mendapatkan tugas baru sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.

"Nah, sekarang saya kembali lagi, belok lagi dalam ustad dan keulamaan dalam beri pengarahan kepada umat," kata dia.

Ma'ruf mengatakan berkecimpung di bumi politik kudu dimaknai sebagai pengabdian dan jihad untuk perbaikan. Baginya, politik dapat menjadi jalur untuk menciptakan kemaslahatan semua pihak.

"Jadi pengabdian enggak boleh berakhir apapun lapangannya sampai akhir hayat," kata dia.

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional