Mahasiswa Asal Palestina Ikut Aksi Solidaritas Kecam Israel di UMS

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Solo, CNN Indonesia --

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar tindakan tenteram bela Palestina di Halaman Gedung Induk Siti Walidah Kampus 2 UMS, Selasa (7/5). Aksi tersebut diikuti ribuan penduduk kampus dari Rektor, dosen, pegawai, hingga mahasiswa.

Peserta tindakan dari kalangan pengajar dan pegawai mengenakan pemimpin berwarna putih dan bawahan hitam. Sebagian peserta tindakan dari kalangan mahasiswa tampak mengenakan jas almamater UMS warna biru. Mereka juga mengenakan beragam atribut seperti bendera hingga syal bermotif Palestina.

Belasan spanduk bersuara simpati terhadap penduduk Palestina hingga kecaman terhadap tindakan militer Israel di Gaza turut dibentangkan. Salah satunya bertuliskan "Indonesia Mari Tegakkan Perdamaian. Ini Bukan Soal Agama Semata. Tapi, Bagaimana Memanusiakan Manusia", "Kami Bersama Palestina", hingga "Free Palestine".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara bergiliran, para dosen, mahasiswa, hingga Rektor UMS berorasi di depan panggung nan sudah disiapkan. Turut berorasi, seorang mahasiswa internasional asal Palestina.

"Terima kasih Indonesia nan sudah berada di pihak Palestina. Dan semestinya support ini juga dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia," kata mahasiswa nan enggan disebut namanya itu.

Mahasiswa nan sekarang menempuh pendidikan di FKIP Pendidikan Bahasa Inggris itu pun menyinggung kekejaman Israel di Palestina. Ia menyebut serangan nan dilakukan Israel di Gaza sudah keterlaluan.

"Perbuatan Israel di Palestina sudah sangat kelewat batas. Tapi kami percaya rakyat Palestina bakal merdeka. From the river to the sea, Palestine will be free (dari sungai hingga laut, Palestina bakal merdeka)," ucapnya mengakhiri orasi.

Pada kesempatan itu, Rektor UMS, Sofyan Anif menegaskan bentrok di Palestina bukan persoalan agama. Menurutnya, bentrok di tanah suci tiga kepercayaan itu merupakan masalah kemanusiaan.

"Bicara Palestina-Israel itu bukan perbedaan agama. Tapi kita ini adalah bicara kemanusiaan, keadilan, dan kemerdekaan dalam berbangsa dan bernegara," katanya.

Ia pun mendesak agar seluruh bumi memberi perhatian lebih terhadap krisis kemanusiaan nan berkepanjangan di Palestina.

"Ketika kita melihat, dan sudah puluhan tahun apalagi mungkin ratusan tahun, Israel nan melakukan kejahatan terhadap Palestina ini betul-betul kudu menjadi perhatian dunia," kata Anif.

Di saat nan sama, Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah juga menggelar tindakan serupa di Bundaran Gladak, Solo. Aksi tersebut diikuti ratusan civitas academica dari kampus tersebut.

Rektor ITS PKU Muhammadiyah, Weni Hastuti mengatakan tindakan solidaritas untuk Palestina tidak bakal berakhir dengan pernyataan sikap saja. Ia juga membujuk masyarakat Indonesia untuk membatasi konsumsi produk-produk dari negara nan mendukung agresi militer Israel. Hanya saja, dia menerangkan tindakan boikot tersebut kudu dilakukan dengan penuh pertimbangan.

"Sepanjang kita tetap bisa untuk membatasi ataupun mengkonsumsi produk-produk dari negara nan mendukung agresi militer Israel itu kita serukan tetapi kita juga lihat asas manfaatnya," katanya.

(syd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional