Maju Pilwalkot Jogja, Hasto Ajukan Mundur dari BKKBN ke Jokowi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kader PDIP yang juga Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, disebut sudah mengusulkan pengunduran diri dari jabatannya tersebut ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pengajuan mundur itu diajukan sehari sebelum Hasto mendaftar jadi bacawalkot Yogyakarta ke KPU, Kamis (29/8).

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto  menyebut Hasto telah mengurus pengunduran dirinya dari kedudukan Kepala BKKBN pada 28 Agustus lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah mengusulkan permohonan pengunduran diri ke presiden. Tadi, kita sebelum ke KPU sudah menerima tanda terima pengunduran dirinya, dan sekarang sedang berproses. Sehingga sebelum tanggal 8 (September) pada saat (tenggat waktu) pemenuhan persyaratan paslon, kami percaya bakal bisa terpenuhi," ucapnya, Kamis.

Hasto berpasangan dengan bakal calon wakil wali kota Wawan Hermawan diantar PDIP untuk mendaftar jadi peserta Pilwalkot Yogyakarta ke KPU setempat pada Kamis sore lalu.

Berdasarkan pantauan, Hasto dan Wawan melangkah kaki dari Kantor DPD PDIP DIY di Jetis ke Kantor KPU Kota Yogyakarta di Tegalrejo. Jarak kedua titik kurang lebih 1,3 kilometer.

Perjalanan pasangan calon usungan PDIP ini menuju instansi KPU diiringi tindakan pawai budaya beserta rombongan simpatisan berpakaian merah. Sepanjang langkahnya, Hasto dan Wawan sesekali bersalaman dengan penduduk di pinggir jalan.

Tampak pula Ketua DPP PDIP DIY, Djarot Saiful Hidayat di tengah iring-iringan rombongan kader serta pengurus parpol tingkat kota maupun provinsi nan mendampingi Hasto-Wawan.

Mempertahankan Jogja Istimewa

Setibanya di lokasi, Hasto dan Wawan langsung disambut jejeran komisioner KPU Kota Yogyakarta sebelum memulai proses pendaftaran.

"Setelah (berkas syarat pendaftaran) diteliti itu dinyatakan sah diterima sebagai pendaftar bakal calon wali Kota Yogyakarta dan calon wali kota," kata Hasto usai merampungkan proses penyerahan berkas syarat pendaftaran di KPU Kota Yogyakarta, Kamis petang.

"Jogjakarta adalah kota istimewa, oleh lantaran itu kita kudu bisa mewujudkan kota nan spesial dan dari situlah kita kudu membangun, harus to be different, kudu berbeda dengan kota-kota nan lainnya, jika ke Jogja pasti ada nan istimewa," sambung dia nan pernah jadi Bupati Kulon Progo, DIY itu.

Hasto berjanji selain mempertahankan keistimewaan Yogyakarta, dia dan Wawan berkomitmen membangun kota nan sehat, bersih dari persoalan sampah, dan mempunyai kualitas sumber daya manusia (SDM) nan cakap, serta pembangunan generasi muda hingga ekonomi berdikari demi menyongsong bingkisan demografi.

"Ibu hamilnya, nan melahirkan bebas dari stunting, dan penyakit-penyakit lain. Itu penting," ujar mantan bupati Kulon Progo berlatar belakang master ahli kandungan itu.

Hasto menilai duetnya dengan Wawan yang juga Wakil Ketua KADIN DIY itu bakal bisa mewujudkan visi misi tersebut.

Pasangan Hasto dan Wawan dijadwalkan bakal melakukan pengecekan kesehatan di RSUD Wirosaban pada Sabtu (31/8) esok. Sementara KPU bakal memulai proses verifikasi berkas pendaftaran tanggal 30 Agustus sampai 4 September 2024.

Berdasarkan catatan KPU, sejauh ini ada tiga pasangan calon nan mendaftar keikutsertaan pada Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Sudah ada dua paslon nan mendaftar sebelum Hasto-Wawan.

Pendaftar pertama adalah pasangan Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo, Rabu (28/8) kemarin. Afnan adalah mantan senator DPD RI, sementara Singgih merupakan eks Kepala Dinas Pariwisata DIY serta Pj. Wali Kota Yogtakarta.

Keduanya diusung oleh Golkar, Gerindra, PPP, PKS, PKB, dan tiga parpol di luar parleman, ialah PSI, Partai Buruh, dan Partai Ummat,

Pasangan Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena menjadi pendaftar berikutnya, Kamis pagi tadi. Heroe adalah mantan wakil wali Kota Yogyakarta, sedangkan Supena dikenal sebagai pengusaha. Mereka diusung PAN, NasDem, Demokrat, Partai Gelora, Hanura, PKN, Perindo, Garuda, dan Prima.

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional