MAKI Minta Mahfud Klarifikasi soal Jet Pribadi JK ke KPK

Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mengatakan mantan Menko Polhukam Mahfud MD kudu menjelaskan penggunaan jet pribadi milik Jusuf Kalla ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengatakan penjelasan itu perlu dilakukan sebagai contoh untuk pihak lain di tengah polemik style hidup mewah menggunakan akomodasi jet pribadi.

"Perlu untuk keteladanan dan contoh pihak lain. Kita tunggu peran aktif pak MD," ujar Boyamin kepada wartawan, Senin (9/9).

Boyamin berambisi Mahfud dapat aktif mendatangi KPK untuk menjelaskan penggunaan jet pribadi tersebut. Hal itu semata-mata agar diketahui apakah masuk ke ranah gratifikasi alias bukan.

"Aku memohon pak MD untuk berkenan ke KPK," imbuhnya.

Ia menambahkan tindakan Mahfud mendatangi KPK bakal menjadi contoh bagi Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution nan tersandung dugaan menerima gratifikasi berupa akomodasi jet pribadi.

"Kita tunggu saja dengan sabar," sambung Boyamin.

Belum ada tanggapan alias komentar dari Mahfud mengenai pernyataan MAKI. Sebelumnya, Mahfud menegaskan penggunaan jet pribadi milik Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) ketika menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) bukan merupakan gratifikasi.

Ia bercerita pernah naik jet pribadi milik JK tersebut dengan tujuan Jakarta-Makassar saat tetap menjabat sebagai MK. Kala itu, Mahfud diundang untuk mengisi khotbah hari raya di Masjid Almarkaz, Makassar.

JK sebagai Ketua Pembina Masjid, kata Mahfud, mengantar dan menemani dirinya langsung dengan jet pribadi serta menyediakan bilik hotel.

Tak hanya saat itu, Mahfud kembali menggunakan jet pribadi milik JK saat aktivitas Munas KAHMI di Palu pada November 2022. Tokoh-tokoh KAHMI disebut menyumbang sesuai pilihan, seperti gedung, katering, gala dinner, hotel, hingga transportasi.

"Atas usul pak JK, saya ditugaskan berangkat dengan rombongan privat jet pak JK. Ada juga pak Anies di situ," kata Mahfud melalui akun IG resminya, Sabtu (7/9).

"Ada nan nanya: apa itu bukan gratifikasi? Tentu bukan, karena saya menerima undangan khotbah kudu pergi dan menginap di Makassar tanpa kudu mengeluarkan biaya negara," sambungnya.

(ryn/ugo)

[Gambas:Video CNN]