Manajemen BCA Bakal Koordinasi dengan Kurator untuk Penyelesaian Utang Sritex
Senin, 4 November 2024 20:17 WIB
Sritex selamat dari krisis moneter pada 1998 dan 2001 sukses melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada 1992. Pada 2013, PT Sritex secara resmi terdaftar sahamnya (dengan kode ticker dan SRIL) di Bursa Efek Indonesia. Pada 2014, Iwan S. Lukminto, Direktur Utama Sritex sekaligus anak sulung mendiang HM Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari Majalah Forbes Indonesia dan sebagai EY Entreprenuer of the Year 2014 dari Ernst & Young. Pada 2017, perusahaan ini sukses menerbitkan obligasi dunia senilai US$ 150 juta nan bakal jatuh tempo pada 2024. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk. alias Sritex mempunyai utang terbesar pada PT Bank Central Asia tbk. Sritex sendiri tercatat berutang pada 27 bank dan tiga multifinance. Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan bank bakal tetap menghormati proses dan putusan norma dari Pengadilan Niaga tersebut. “BCA juga menghargai langkah norma kasasi nan sedang diajukan oleh debitur nan bersangkutan,” ujarnya dalam pernyataan resmi nan dikirim pada Senin, 4 November 2024.
BCA menurut Hera, terbuka berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Termasuk dengan pihak kurator nan ditunjuk oleh pihak pengadilan untuk mencapai solusi alias penyelesaian terbaik bagi debitur dan seluruh kreditur nan ada.
Menyitir laporan finansial konsolidasian Sritex di semester 1 2024, utang perusahaan legendaris itu kepada BCA mencapai US$ 82,6 juta, alias setara Rp 1,29 triliun (kurs 15.764 per dolar). Jumlah tersebut terdiri dari utang jangka pendek US$ 11,3 dan jangka panjang US$ 71,3.
Sebelumnya Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan, Dian Ediana Rae, mengatakan hingga September 2024, utang Sritex di 27 bank dan tiga multifinance mencapai Rp 14,64 triliun. Dia mengatakan perbankan sebetulnya sudah mempertimbangkan beragam aspek sebelum memberikan pembiayaan.
Iklan
Masalah nan dialami perusahaan tentu sudah diantisipasi oleh bank. Sehingga Ia percaya bank punya sistem nan mapan dalam menghadapi situasi seperti ini. “Termasuk masalah keahlian Sritex untuk bayar dan juga tentu saja memperhatikan perkembangan-perkembangan nan terjadi,” ujarnya dalam konfrensi pers hasil rapat majelis komisioner nan disiarkan daring di laman Youtube OJK.
Pilihan editor: Bahlil Usul Subsidi LPG Dipertahankan Karena Terkait Dengan UMKM
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Terkini: Petinggi Gerindra Simon Aloysius jadi Dirut Baru Pertamina, Desakan Semua Mendag Harus Diperiksa
7 jam lalu
Terkini: Petinggi Gerindra Simon Aloysius jadi Dirut Baru Pertamina, Desakan Semua Mendag Harus Diperiksa
Berita terkini upaya pada Senin siang, 4 November 2024, dimulai dari perombakan jejeran dewan dan komisaris PT Pertamina oleh Erick Thohir.
Anindya Bakrie Sebut Penyelamatan Sritex Lewat Intervensi Langsung Bisa Timbulkan Kegaduhan, Kenapa?
9 jam lalu
Anindya Bakrie Sebut Penyelamatan Sritex Lewat Intervensi Langsung Bisa Timbulkan Kegaduhan, Kenapa?
Anindya Novyan Bakrie mendorong pemerintah tak mengambil langkah intervensi langsung untuk menyelamatkan Sritex. Mengapa?
Sritex Dinyatakan Pailit, Apa Saja Faktor Penyebab Pailit?
12 jam lalu
Sritex Dinyatakan Pailit, Apa Saja Faktor Penyebab Pailit?
PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Ada beberapa aspek nan dapat membikin perusahaan pailit.
Ribuan Buruh Sritex Teriak Terima Kasih pada Prabowo
1 hari lalu
Ribuan Buruh Sritex Teriak Terima Kasih pada Prabowo
Ribuan pekerja Sritex meneriakan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto saat kunjungan Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Jadi Kreditur Sritex nan Pailit, Bank Permata Buka Suara soal Piutang Rp 595 Miliar
1 hari lalu
Jadi Kreditur Sritex nan Pailit, Bank Permata Buka Suara soal Piutang Rp 595 Miliar
Manajemen Bank Permata buka bunyi soal piutang di Sritex senilai US$37,9 Juta alias Rp595 miliar dengan dugaan kurs rupiah 15.720.
Bagaimana Kondisi Kreditur akibat Sritex Pailit? Ini Kata OJK
1 hari lalu
Bagaimana Kondisi Kreditur akibat Sritex Pailit? Ini Kata OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK angkat bicara soal potensi kerugian nan dialami oleh kreditur akibat utang Sritex.
Setelah Sritex, Emiten Tekstil BUMN Digugat Soal PKPU ke PN Jakarta Pusat
2 hari lalu
Setelah Sritex, Emiten Tekstil BUMN Digugat Soal PKPU ke PN Jakarta Pusat
Masalah Sritex itu sekarang menghantui perusahaan tekstil nan bermarkas di Cicalengka, Bandung, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT).
Bahas Rencana Bailout untuk Selamatkan Sritex, Menko Airlangga Tegaskan Pemerintah Hanya Fasilitator
2 hari lalu
Bahas Rencana Bailout untuk Selamatkan Sritex, Menko Airlangga Tegaskan Pemerintah Hanya Fasilitator
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah hanya berkedudukan sebagai penyedia dalam upaya pengamanan Sritex nan pailit.
Terkini: OJK Beberkan Utang Sritex ke 27 Kreditur dan Tiga Multifinance Rp 14,64 Triliun, Mengapa Kemenkeu Merasa Perlu Klarifikasi soal Maung?
2 hari lalu
Terkini: OJK Beberkan Utang Sritex ke 27 Kreditur dan Tiga Multifinance Rp 14,64 Triliun, Mengapa Kemenkeu Merasa Perlu Klarifikasi soal Maung?
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae membeberkan jumlah utang Sritex tembus Rp 14,64 triliun.
OJK Beberkan Utang Sritex kepada 27 Kreditur dan Tiga Multifinance Tembus Rp 14,64 Triliun
2 hari lalu
OJK Beberkan Utang Sritex kepada 27 Kreditur dan Tiga Multifinance Tembus Rp 14,64 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut utang Sritex kepada 27 bank dan tiga perusahaan multifinance tembus Rp 14,64 triliun per September 2024.