Mandatori Biodiesel B35 Dinilai Menghemat Devisa Negara 512 Triliun

Sedang Trending 4 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Normansyah Hidayat mengklaim, pengembangan biodiesel sebagai daya baru dan terbarukan, selain berfaedah mengurangi emisi gas rumah kaca juga sukses menghemat devisa impor bahan bakar. Dia menyebut, program mandatori B35 sukses menghemat devisa negara hingga Rp 512,07 triliun.

“Dari program B35 yang kami laksanakan saat ini, nilai devisa nan bisa dihemat mencapai Rp 512,07 triliun,” ujar Norman dalam paparannya dalam aktivitas Diskusi Rumah Sawit Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, 18 November 2024.

Dalam paparannya, Norman mengatakan, realisasi penyaluran biodiesel dari tahun 2015 hingga Agustus 2024 mencapai 64,39 juta kiloliter. Lebih detail, dia mengatakan untuk penerapan B35 pada tahun 2023, penyaluran biodiesel mencapau 12,26 juta kiloliter. Sedangkan, dari Januari hingga Agustus 2024, realisasinya tembus di nomor 8,35 juta kiloliter.

Lebih lanjut, Norman mengatakan, penerapan B35 juga telah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 82,16 juta ton.

“Oleh lantaran itu, kami bakal terus mendukung program mandatori biodiesel pemerintah nan bakal ditingkatkan menjadi B40 tahun depan,” kata dia.

Meski demikian, Norman mengatakan, industri sawit nasional saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari produktivitas nan rendah, persoalan legalitas, sarana dan prasarana nan belum memadai, hingga tantangan regulasi.

Adapun, melansir dari Antara, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan kementeriannya tengah menyiapkan rancangan konsep pengembangan bahan bakar biodiesel hingga biodiesel 100. Hal ini, kata Bahlil, merupakan upaya untuk mewujudkan swasembada daya nan digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Salah satu rancangan nan dilakukan adalah mempersiapkan semua konsep sampai dengan B100, tapi sudah tentu itu bertahap, kelak kami laporkan (perkembangannya),” ujar Bahlil di Jakarta, Ahad, 11 Oktober 2024.

Berdasarkan roadmap Kementerian ESDM, rencana terdekat untuk menuju program B100 tersebut adalah penerapan B40 nan bakal dilaksanakan Januari tahun depan. Kemudian, dilanjutkan dengan penerapan B50 nan bakal diusulkan pada 2028 mendatang.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis