ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Senin, 22 Jul 2024 20:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) membubarkan diri usai menggelar demonstrasi mengenai 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Pantauan CNNIndonesia.com, mereka mulai meninggalkan letak sekitar pukul 19.10 WIB. Mereka dipukul mundur oleh abdi negara kepolisian dengan water cannon.
Sebelumnya, polisi sempat mengimbau agar massa tindakan membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB. Namun, mereka tetap bertahan. Imbauan itu diserukan polisi sebanyak tiga kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian polisi menembakkan water cannon ke arah massa aksi. Tak hanya itu, polisi bermotor berboncengan dengan membawa pelontar gas air mata tampak menyisir jalanan di area Patung Kuda untuk mengejar dan membubarkan massa. Massa tindakan pun berlarian ke segala penjuru.
Massa tindakan terlihat meninggalkan beberapa tulisan berwarna merah di separator beton di Jalan Medan Merdeka Barat. Tulisan itu di antaranya bersuara 'Polisi malas mengayomi'.
Sementara itu, akses Jalan Medan Merdeka Barat ke arah Harmoni nan awalnya ditutup menggunakan separator beton dan kawat berduri sudah dibuka. Sejumlah petugas kebersihan terlihat membersihkan letak demonstrasi.
Kericuhan terjadi dalam tindakan demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa tindakan menumbangkan satu barier beton nan ditariknya dengan tali tambang. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Dalam tindakan ini, setidaknya ada 12 tuntutan nan BEM SI suarakan. Beberapa tuntutan di antaranya meminta Presiden Jokowi untuk tidak cawe-cawe di Pilkada 2024, menolak kembalinya dwifungsi TNI Polri demi kerakyatan Indonesia, serta mengesahkan UU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat.
Kemudian, mencabut UU Tapera dan revisi kembali pasal-pasal nan bermasalah, mencabut dan merevisi Permendikbud Nomor 2 tahun 2024, serta menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dan tindak tegas pelaku represifitas kepolisian.
(lna/isn)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.