Mega ke Yasonna: Lu Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Melulu

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 05 Jul 2024 15:25 WIB

Megawati sindir Menkumham Yasonna Laoly soal beberapa proses norma terhadap kader partainya belakangan. Megawati sentil Menkumham Yasonna Laoly di aktivitas PDIP. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melontarkan nada sindiran ke kadernya nan menjabat Menkumham Yasonna Laoly soal beberapa proses norma terhadap partainya belakangan.

Kepada Laoly, Mega bilang anak buahnya sekarang banyak nan menjadi target.

"Saya suka ngamuk sama dia. Lu jadi Menteri Kumham ngapain loh? Hah? Lah anak buah kita maunya ditarget melulu," kata Megawati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan Mega saat memberi pengarahan di proses pelantikan pengurus DPP PDIP nan diperpanjang hingga 2025. Digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Yasonna dan seluruh pengurus pusat PDIP datang pada kesempatan itu.

Mega mengaku mempunyai pengalaman tiga kali memenuhi panggilan kepolisian dan Kejaksaan. Dia heran abdi negara nan melakukan pemeriksaan kerap menunjukkan muka sok seram.

"Tiga kali jaman dulu saya dipanggil polisi. kejaksaan sekali. kan orangnya tampang serem-serem. nan dipanggil jadi mau ketawa bukannya takut," kata Mega.

Dia lantaran itu sempat menantang Sekjen Partainya, Hasto Kristiyanto untuk memenuhi panggilan kepolisian dan KPK.

"Aku bilang sama Hasto. Lu berani datang enggak, To? Masa kalah sama aku. Aku aja dateng sampe tiga kali loh, To," kata Megawati.

Megawati secara umum mengkritik abdi negara penegak norma nan belakangan kerap melakukan manipulasi. Dia mengaku mengetahui jeroan KPK lantaran lembaga itu lahir di masa pemerintahannya.

"Bukan sombong. Tanya dah siapa nan buat. Jadi saya tahu aturannya. Harusnya. Bagaimana. Tidak boleh dimanipulasi," kata Mega.

(thr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional