Mendag Zulkifli Hasan Lepas Impor Delapan Kontainer Baja Lapis ke Tiga Negara

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor delapan kontainer produk baja lapis tujuan Australia, Kanada, dan Puerto Rico nan merupakan kerjasama nyata antara pemerintah dan pelaku upaya dalam mendorong peningkatan keahlian ekspor non-migas Indonesia.

“Karena memang, kita jika mau jadi negara maju kudu menguasai pasar dunia. Apalagi ini baja, (produk) UMKM (yang diekspor) saja kita bangga, apalagi ini termasuk industri berteknologi tinggi,” ucap Zulkifli Hasan dalam pernyataannya nan diterima di Jakarta, Sabtu, 23 Juni 2024.

Ia mencatat bahwa permintaan produk baja dari para importir di Kanada dan Australia terus meningkat dalam lima tahun terakhir, masing-masing sebesar 16,94 persen dan 14,72 persen.

Mengingat Indonesia banyak mengimpor produk dari Australia dan Kanada sehingga membikin neraca jual beli Indonesia terhadap kedua negara defisit, Zulkifli pun berambisi ekspor produk baja lapis tersebut dapat mengurangi defisit perdagangan.

Zulkifli mengatakan bahwa pemerintah bakal terus mendorong ekspansi akses pasar produk Indonesia ke Australia dan Kanada, salah satunya dengan penyusunan perjanjian dagang.

Indonesia telah mempunyai perjanjian jual beli Indonesia-Australia CEPA, sementara perjanjian jual beli Indonesia-Canada CEPA saat ini tetap dalam tahap perundingan.

Ia pun mengapresiasi PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) sebagai produsen dan eksportir produk baja lapis tersebut lantaran telah memanfaatkan kesempatan dan diversifikasi pasar ekspor serta menerapkan prinsip industri hijau dan berkepanjangan untuk meningkatkan daya saing produk mereka. “Mudah-mudahan ini memberikan tanda-tanda bahwa cita-cita kita mau menjadi negara maju pada tahun 2045 bisa kita capai," ujarnya.

Iklan

Vice President Operations PT Tata Metal Lestari Stephanus Koeswandi menyatakan bahwa support pemerintah, perlindungan terhadap industri domestik, restrukturisasi industri keberlanjutan, serta penemuan dan penyesuaian merupakan beberapa aspek pendorong pencapaian ekspor perusahaan nan baru berdiri pada 2019 lampau tersebut.

Ia menuturkan bahwa saat ini pihaknya baru dapat melakukan produksi sebesar 85 persen dari kapabilitas dan 30 persen dari hasil produksi tersebut ditujukan untuk ekspor.

“Kontribusi penjualan ekspor adalah 25 persen hingga 30 persen dari total revenue. Hal ini membuktikan bahwa kualitas dan nilai nan kami berikan kepada pasar dunia diterima dengan baik,” imbuhnya.

Pelepasan ekspor produk baja lapis tersebut dilaksanakan di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat, 21 Juni 2024, usai Mendag berbincang berbareng para pelaku UMKM lokal di Galeri Menong, Purwakarta.

Pilihan editor: Menteri Zulhas Naikkan Harga Minyakita, YLKI: Gerus Alokasi Belanja Masyarakat

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis