Mendikdasmen: Sistem Zonasi PPDB Buat Banyak Sekolah Swasta Tutup

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 26 Nov 2024 17:36 WIB

Menurut Mendikdasmen, sistem PPDB zonasi membikin siswa di sekola negeri berlebih, sementara sekolah swasta kekurangan siswa hingga tutup. Menurut Mendikdasmen, sistem PPDB zonasi membikin siswa di sekola negeri berlebih, sementara sekolah swasta kekurangan siswa hingga tutup. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pengedaran siswa ke sekolah-sekolah swasta dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) bakal diperhatikan.

Ia menuturkan selama ini terdapat kritik soal PPDB sistem zonasi karena banyak sekolah swasta nan akhirnya tutup lantaran tak ada murid.

"Yang juga perlu kami lihat berasas pengalaman beberapa wilayah itu kelak juga ada alokasi untuk sekolah swasta. Karena selama ini di antara kritik terhadap zonasi itu banyak sekolah swasta nan tutup, tidak kebagian murid," kata Mu'ti di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, lanjut Mu'ti, siswa di sekolah negeri berlebih lantaran kebijakan sistem zonasi. Hal ini membikin standar mutu pendidikan tidak dapat terpenuhi lantaran rasio pembimbing dan siswa tidak seimbang.

Karenanya, dia mengatakan pemerintah terus mengkaji kelemahan sistem zonasi. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto sudah memintanya memperdalam soal sistem zonasi.

Ia pun berambisi pada tahun aliran 2025/2026 sekolah sudah bisa menerapkan zonasi dengan sistem baru.

"Jadi sekarang kami tetap memperdalam kembali kajian PPDP zonasi dan kelak hasilnya bakal kami sampaikan ke pak presiden dan keputusannya bakal disampaikan dalam sidang kabinet," ucapnya.

Mu'ti menjelaskan sistem zonasi sebetulnya mempunyai empat filosofi. Pertama sistem zonasi mempunyai tujuan agar pendidikan makin berbobot untuk semua. Filosofi kedua, ialah inklusi sosial, ketiga integrasi sosial, dan keempat kohesivitas sosial.

Ia mengatakan sistem ini bermaksud agar anak-anak bisa belajar di sekolah nan dekat dengan rumah. Anak-anak dari kalangan kelas sosial manapun bisa belajar di sekolah nan sama.

"Sehingga tidak ada segregasi antara, minta maaf, misalnya anak-anak dari kelas nan bisa dengan tidak bisa alias saya sering gunakan bahasa, tidak ada segregasi antara nan elit dengan nan alit. Karena itu ada inklusi sosial di situ," kata dia.

(rzr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional