Menhan Singapura: Perlu Tindakan Korektif untuk Hadapi Perubahan Iklim

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, JakartaMenteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean menilai untuk menghadapi perubahan iklim diperlukan tindakan kolektif dan konsisten dari semua pemangku kepentingan. "Melalui banjir dan gelombang panas, kita semua memandang gimana perubahan suasana dapat mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian. Memerangi perubahan suasana bakal memerlukan tindakan kolektif dan konsisten dari semua pemangku kepentingan," kata Teo Chee pada Indonesia International Sustainability Forum (ISF), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, 5 September 2024.

Teo menyebutkan, bumi saat ini berada di jalur menuju pemanasan dunia 2,1 sampai 2,8 derajat Celsius pada tahun 2100 dan Asia kudu menjadi nan terdepan dalam perubahan, lantaran Asia mempunyai lebih dari separuh populasi bumi sekaligus merupakan salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi global.

"ISF hari ini mengumpulkan banyak pemangku kepentingan nan berkomitmen untuk memajukan ambisi Net Zero ASEAN. Ada banyak perihal nan dapat kita lakukan bersama. Jadi, izinkan saya menyarankan tiga jalur keberlanjutan praktis utama menuju ASEAN nol bersih," kata dia.

Jalur keberlanjutan pertama, katanya, membangun prasarana daya hijau. ASEAN diberkati dengan potensi daya terbarukan nan signifikan dan Indonesia sendiri mempunyai sumber daya daya surya, angin, tenaga air, dan panas bumi nan melimpah.

"Kita dapat bekerja sama untuk mewujudkan potensi ini melalui visi kita tentang jaringan listrik Asia. Jaringan regional dapat lebih mencocokkan pasokan dengan permintaan. Negara-negara nan dapat menghasilkan lebih banyak daya terbarukan daripada nan mereka butuhkan dapat mengekspor kelebihannya," katanya.

Jalur keberlanjutan kedua, kata Menteri Keamanan Nasional Singapura ini, ialah peningkatan teknologi hijau baru dengan mengarusutamakan dan menurunkan biaya. Penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) mempunyai peran krusial untuk dimainkan dalam pencapaian sasaran Net Zero.

Iklan

Teknologi CCS dapat menyimpan karbon dengan kondusif dan permanen di dalam tanah untuk mendekarbonisasi emisi. "Kita perlu menyediakan sumber daya untuk mengembangkan teknologi nan dapat menurunkan biaya penerapan dan menjadikannya bagian nan layak dari jalur dekarbonisasi ASEAN," katanya.

Selanjutnya, jalur keberlanjutan ketiga adalah pembiayaan untuk proyek dekarbonisasi. Menurutnya, investasi keahlian nan besar dalam daya terbarukan tidak dapat dibiayai hanya dari sektor publik maupun sektor swasta. Inisiatif pembiayaan dapat membantu mengurangi risiko, meningkatkan kepantasan bankability, dan menarik lebih banyak modal komersial.

Pilihan editor: Kala Faisal Basri Kritik Utang Pemerintah nan Terus Meningkat hingga Harus Berutang untuk Bayar Bunga

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis