Menhub Siapkan Strategi Mobilitas Nataru 2024-2025, Seperti Apa?

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan tengah mempersiapkan mobilitas masyarakat untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 alias Nataru. Ia berjanji bakal meningkatkan pelayanan agar aktivitas besar tahunan tersebut bisa melangkah dengan lancar. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder. Harapan kami bahwa apa nan sudah dilakukan sebelumnya bakal kita tingkatkan agar pelayanan kepada masyarakat di Nataru 2024-2025 ini bisa melangkah sukses,” ujarnya saat ditemui usai rapat kerja berbareng Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen, Rabu, 6 November 2024. 

Dalam pemaparannya, mantan anak buah Haji Isam ini membeberkan antisipasi nan dilakukan adalah dengan meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas dan menyediakan sarana serta prasarana pikulan umum nan lebih baik. 

Ia berujar kementeriannya juga bakal melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat soal kebijakan sehingga bisa diterapkan dengan maksimal. Hal tersebut bermaksud menciptakan keselamatan bagi masyarakat serta memastikan kelancaran pada titik-titik krusial seperti tempat wisata. 

Menteri Kabinet Merah Putih ini berupaya mengantisipasi potensi cuaca ekstrem nan dapat terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru. Salah satu langkah nan diambil adalah memperkuat pusat komando sebagai pusat koordinasi untuk menghadapi beragam situasi. 

“Kami juga bakal melakukan survey tingkat kepuasan masyarakat, sehingga diharapkan pelaksanaannya dapat terselenggara dengan kondusif lancar dan selamat,” ujar dia. 

Saat ini,  kata Dudy, Wakil Menteri Perhubungan Suntana sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder mengenai dan mengunjungi beberapa titik krusial untuk mengantisipasi aktivitas masyarakat saat Nataru. 

Selain kelancaran mobilitas, Dudy juga berambisi dapat menurunkan nilai tiket pesawat sebelum nataru. Namun, dia belum bisa menjamin perihal tersebut lantaran tetap kudu mengkaji lebih dalam dan berkoordinasi dengan beberapa kementerian lain. 

“Saya kudu memandang lagi, saya tidak mau memberikan angan nan berlebihan kepada masyarakat. Saya kudu secara komprehensif memandang apakah memang penurunan itu bisa kami lakukan dan berapa besarnya itu kami kudu memandang lagi,” katanya.