TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia mencatat pertumbuhan keahlian kargo pada kuartal I 2024 sebesar 40,6 persen. Peningkatan tersebut disumbang oleh operasi kargo internasional sebesar 45,38 persen dan pertumbuhan kargo domestik sebesar 27,63 persen.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menyebutkan, trafik operasional kargo tersebut meningkat sebesar 40,6 persen jika dibandingkan pada periode nan sama di tahun 2023. "Garuda Indonesia terus memaksimalkan langkah optimasi beragam lini komersial termasuk lini upaya kargo nan telah menunjukkan tren positif sejak akhir 2023 lalu," kata Irfan melalui keterangan tertulis, Jumat,19 Juli 2024.
Irfan merinci, volume kargo internasional nan diangkut oleh maskapai pelat merah itu mencapai 14 ribu ton. Sedangkan untuk pengangkutan kargo domestik, kata dia, tercatat sebanyak 19 ribu ton.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan saat ini Garuda Indonesia bakal mengoptimalkan pengangkutan kargo internasional. Menurutnya, upaya tersebut bakal meningkatkan permintaan untuk memperlancar pengiriman beragam jenis komoditas unggulan menuju Indonesia.
“Lini upaya kargo khususnya kargo internasional menjadi salah satu konsentrasi pengembangan upaya nan saat ini tengah kami optimalkan melalui beragam inisiasi strategis dalam mendukung optimasi percepatan keahlian upaya Garuda Indonesia," kata dia.
Upaya untuk meningkatkan trafik kargo internasional, Irfan mengatakan, dilakukan melalui beragam inisiasi berbareng patner strategis, seperti melalui peningkatan kerja sama dengan sejumlah maskapai dunia untuk pengiriman kargo dari dan ke beragam negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Amsterdam.
Iklan
"Melalui optimasi kerja sama interline ini, diharapkan Garuda Indonesia bakal dapat mengangkut tambahan isian kargo nan dapat mencapai hingga 70-100 ton setiap bulannya," jelasnya.
Irfan melanjutkan, selama kuartal I 2024, kerja sama dengan maskapai internasional sukses mengangkut 2.325 ton kargo. Jumlah setara dengan 16 persen dari total seluruh angkutan kargo internasional Garuda Indonesia selama periode Januari hingga Maret 2024.
“Dengan jumlah tersebut, pengembangan lini upaya kargo khususnya untuk pangsa pasar internasional bakal terus kami akselerasikan untuk tidak hanya mengoptimalkan keahlian upaya namun juga memaksimalkan support kami terhadap upaya mendukung pertumbuhan beragam produk unggulan nasional," katanya.
Pilihan Editor: Selain Keponakan Presiden, Bekal Apa nan Dimiliki Thomas Djiwandono untuk Jadi Menkeu?