ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Sabtu, 17 Agu 2024 15:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan praktik bullying alias perundungan sudah lama terjadi di lingkungan pendidikan kedokteran.
Ia menyatakan praktik itu kudu dihentikan. Hal tersebut disampaikan Budi merespons dugaan perundungan peserta PPDS FK Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang, hingga mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengaku menerima banyak masukan dari masyarakat soal praktik perundungan. Bahkan, kata dia, ada masukan dari sesama menteri.
"Praktik bullying ini di Indonesia sudah sangat lama terjadi. Banyak masukan saya terima dari mahasiswanya, banyak masukan saya terima dari orang-orang tuanya, dari pasangannya, orang tuanya itu juga banyak nan menteri-menteri nan memberikan ke saya, dan ini kudu diselesaikan, kudu dipotong tu jalurnya," kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/7).
Budi menjelaskan hasil screening mental nan pernah dilakukan pihaknya, ditemukan banyak peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) nan mau bunuh diri.
"Kita juga pernah kan melakukan screening mental terhadap para PPDS ini dan banyak kan memang nan mau bunuh diri. Jadi ini sudah kejadian nan besar nan terjadi. Di sini saya membujuk sebenarnya semua sektor agar yuk kita hentikan," katanya.
Budi mengatakan praktik perundungan berakibat jelek bagi pekerjaan dokter. Menurutnya, banyak langkah menciptakan tenaga kerja handal tanpa kudu dirundung.
"Jadi kita kan banyak profesornya nih. Banyak pembimbing besarnya. Harusnya banyak kok cara-cara mendidik untuk menciptakan manusia-manusia tangguh, bukan hanya kedokteran, di TNI, di Polri, pilot, ada banyak pekerjaan nan diminta mempunyai ketangguhan mental nan berbeda tanpa bully, tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri," ujar Budi.
(yoa/bac)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.