Jakarta, CNN Indonesia --
Menko Politik dan Keamanan (Menko Polkam) sekaligus Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Budi Gunawan (BG) memastikan bakal ada pembenahan di internal Kompolnas periode 2024-2028 nan baru dilantik.
BG mengatakan Kompolnas bakal konsentrasi pada pengawasan penanganan kasus nan berangkaian dengan program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Khusus untuk Kompolnas sendiri bahwa pembenahan organisasi, nan konsentrasi pada program prioritas presiden ialah pengawasan pada aspek penanganan pemberantasan gambling online, kemudian korupsi, penyelundupan, kasus-kasus cyber, dan narkoba termasuk pilkada serentak," kata BG di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan Kompolnas juga bakal memodernisasi langkah kerja dan pengawasan terhadap Polri. Selain itu, mengembangkan sistem pengaduan masyarakat alias dumas.
Singgung overload kejuaraan masyarakat
Terkait pengaduan, BG mengatakan selama ini, pengaduan masyarakat kepada Kompolnas sangat banyak, sehingga butuh pembenahan manajemen penanganan.
"Saat ini memang pengaduan kepada Kompolnas, ini kan sangat banyak overload lah. Sehingga perlu ada penguatan di dalam penangananan komplain," ujarnya.
Ia berambisi dengan pengawasan nan kuat dari Kompolnas, Polri bakal lebih ahli dan berdikari dalam melaksanakan tugas pokoknya.
"Harapan kami semua dari Kompolnas dengan memperkuat aspek pengawasan eksternal maka Polri bakal semakin ahli dan lebih dicintai oleh masyarakat ke depan," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik ketua dan personil Kompolnas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/11).
Sebagai Ketua Kompolnas ada Menko Polkam Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, lampau Menteri Dalam Negeri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian selaku Wakil Ketua Kompolnas, serta Menteri Hukum Supratman Andi Agtas sebagai anggota.
Sedangkan untuk enam personil lainnya terdiri dari master kepolisian hingga tokoh masyarakat. Mereka yakni, Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Poernamasasi, Supardi Hamid, Gufron, Muhammad Choirul Anam, dan Yusuf.
(yoa/DAL)
[Gambas:Video CNN]