TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Investasi alias Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan kebijakan dalam Undang-Undang Cipta Kerja merupakan salah satu aspek kuat nan meningkatkan investasi asing di Tanah Air.
“Jadi Undang-Undang Cipta Kerja ini, kami merevisi daftar menjadi lebih terbuka. Jadi industri nan dulunya tidak diperbolehkan oleh pihak asing untuk berinvestasi itu dibuka,” katanya dalam konvensi pers capaian keahlian 10 tahun Kementerian Investasi/BKPM di kantornya pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Isi kebijakan tersebut, menurut keterangannya, juga diikuti perlindungan terhadap para pelaku upaya mikro mini dan menengah (UMKM). Sehingga, industri UMKM dalam negeri tetap berkarakter tertutup dengan tidak memperbolehkan penanammodal asing untuk masuk. “Jadi kenapa itu mendapatkan respon nan sangat positif dari para investor, terutama dari luar negeri,” ucapnya.
Selain kebijakan dalam UU Cipta Kerja, Rosan juga menyebut perbaikan suasana investasi Tanah Air mulai beralih bentuk ke arah digital turut menjadi aspek meningkatnya minat penanammodal asing. Salah satunya melalui sistem Online Single Submission (OSS) berbasis akibat nan hingga saat ini tetap terus disempurnakan. “Karena ini mengintegrasi perizinan (secara elektronik) dari semua kementerian maupun kelembagaan lainnya,” ucap Rosan.
Rosan juga mengatakan, Indonesia punya bingkisan demografi nan bakal membikin Indonesia berada dalam masa-masa produktif hingga 2040. Hal ini membikin penanammodal asing memandang Indonesia sebagai lahan investasi nan menarik. Menurutnya, 20 persen masyarakat Indonesia dengan pemasukan kelas menengah nan menguat dan diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi aspek penguat lainnya.
Kestabilan sosial politik Indonesia menurutnya juga menjadi salah satu daya tarik bagi penanammodal asing. “Terbukti salah satunya lagi bahwa kita baru tahun ini ada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Kepala Daerah. Alhamdulillah ini melangkah dengan baik, selalu melangkah dengan tenang dan damai,” katanya.
Iklan
Rosan meyakini, Indonesia bisa masuk ke dalam deretan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar. “Bahwa kita, Indonesia, bakal menjadi kekuatan ekonomi terbesar nomor 6 alias nomor 7 di dunia. Saat ini kita nomor 16,” ucap Rosan.
Dari pemaparannya, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal III 2024 tumbuh 15,24 persen year on year (yoy) mencapai nilai sebesar Rp 431,48 triliun. Capaian ini lebih tinggi 0,72 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Angka realisasi tersebut, kata Rosan, juga setara dengan 26,15 persen dari sasaran nan dicanangkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi hingga akhir tahun 2024, ialah sebesar Rp 1.650 triliun. Sedangkan, untuk capaian realisasi investasi sejak Januari hingga September 2024 tercatat tumbuh sebanyak sebesar 19,78 persen year on year (yoy). Pertumbuhannya menyentuh nomor Rp 1.261,43 triliun.
Pilihan editor: 17 Menterinya Dipanggil Prabowo, Ini Kata Presiden Jokowi