CNN Indonesia
Senin, 28 Okt 2024 00:01 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq membeberkan dua persoalan utama nan berangkaian dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Ia menjelaskan persoalan pertama berangkaian dengan volume timbunan sampah nan nyaris menyentuh 55 juta ton. Kemudian, persoalan lainnya berangkaian dengan volume sampah harian nan berkisar 7,5-7,8 ribu ton per hari.
"Kita punya dua perihal krusial di dalam Bantar Gebang Pertama, timbunan sampah nan volumenya nyaris 55 juta ton," ungkap Hanif di TPST Bantar Gebang, Minggu (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, sampah harian nan volumenya di nomor 7.500 sampai 7.800 ton per hari. Jadi, kedua perihal ini kudu diselesaikan dengan langkah nan berbeda-beda," lanjutnya.
Hanif kemudian menjelaskan salah satu nan bakal menjadi konsentrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan lembaga mengenai adalah mengoptimalkan produksi olahan sampah RDF (Refuse Derived Fuel).
RDF nan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti itu bisa mendorong industri pengolahan sampah menjadi sektor nan menguntungkan. Hal itu bisa dicapai jika sampah hasil RDF dijual dengan nilai nan bersaing di pasaran.
Hanif meyakini semakin besar jangkauan olahan RDF itu diterima masyarakat, semakin banyak pula minat masyarakat terhadap sektor tersebut.
"Penting untuk membangun industri ini menarik sehingga sampah itu jika sudah harganya menarik bakal menjadi industrialisasi," ungkap Hanif.
"Kalau industrialisasi, kita semua bisa bayangkan teman-teman bakal datang ke sini untuk menambang sampah itu," lanjutnya.
Hanif Faisol sebelumnya melakoni kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Ia meninjau beberapa titik di TPS Bantar Gebang nan menjadi tempat mengolah sampah penduduk Jakarta.
Beberapa di antaranya, ialah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih dan area refuse derived fuel (RDF) milik TPS Bantar Gebang.
Kunjungan ini dilaksanakan tidak lama setelah Hanif mengikuti retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang). Ia berbareng jejeran Kabinet Merah putih lainnya mengikuti aktivitas itu sejak Kamis (24/10) hingga Minggu (27/10) pagi.
(fer/dna)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.