Moeldoko Klaim Tapera Tak Ada Hubungan dengan Biaya Makan Gratis dan IKN

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 31 Mei 2024 19:11 WIB

Moeldoko mengatakan semua program pemerintah sudah mempunyai anggaran masing-masing sehingga tidak mencaplok program lain. Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyatakan Tapera bukan untuk pembiayaan program makan siang cuma-cuma alias IKN. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Kantor Presiden Moeldoko menyatakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tidak mempunyai keterkaitan dengan pembiayaan program makan cuma-cuma hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Moeldoko mengatakan seluruh program pemerintah sudah mempunyai anggaran masing-masing sehingga tidak saling mencaplok anggaran program lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapera ini tidak ada hubungannya dengan APBN, tidak ada upaya pemerintah untuk membiayai makan siang cuma-cuma apalagi untuk IKN," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/5).

Moeldoko pun menegaskan nantinya program Tapera bakal transparan lewat komite nan juga bakal dipimpin Menteri PUPR dan beranggotakan Menkeu, Komisioner OJK, dan badan profesional.

Oleh karena itu, Moeldoko meminta agar masyarakat tidak langsung berprasangka jelek dengan program ini. Ia menilai sosialisasi nan belum terlaksana menjadi penyebab beberapa penduduk suudzon dengan pemerintah.

Tapera, kata dia, tak ubahnya seperti tabungan bagi para pekerja. Menurutnya, pemerintah bakal membuka ruang obrolan nan luas dengan masyarakat dan pengusaha.

"Kita tetap ada waktu sampai 2027. Jadi ada kesempatan untuk konsultatif, jangan khawatir," ujarnya.

Pemerintah sebelumnya mewajibkan pekerja ikut Program Tapera. Mereka mewajibkan pengusaha untuk mendaftarkan pekerja mereka menjadi peserta Tapera paling lambat Mei 2027.

Sebagai akibat itu, pekerja kudu bayar iuran nan besarannya 3 persen. Besaran iuran itu 0,5 persen ditanggung alias dibayari oleh pengusaha.

Sementara itu, 2,5 persen lainnya dibayari oleh pekerja. Iuran tersebut bakal dipotong dari penghasilan pekerja setiap tanggal 10.

(khr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional