Muhadjir Klarifikasi soal Korban Judi Online Dapat Bansos

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengklarifikasi pernyataannya mengenai support sosial (bansos) untuk korban judi online (judol).

Muhadjir mengatakan, banyak pihak nan salah mengartikan bansos itu untuk pelaku judol. Padahal, dia mau bansos tersebut disalurkan pada family pelaku judol nan dirugikan.

"Saya tegaskan, korban gambling online itu bukan pelaku. Siapa korbannya? Korbannya adalah family alias perseorangan terdekat dari para penjudi itu nan dirugikan baik secara material, finansial, maupun psikologis, dan itu-lah nan kelak bakal kita santuni," kata Muhadjir di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhadjir menilai, family alias perseorangan terdekat dengan pelaku judol termasuk kategori korban. Pasalnya, mereka bisa kehilangan kekayaan benda, kehilangan sumber kehidupan, maupun mengalami trauma psikologis.

Apalagi, kata dia, jika family pelaku hingga jatuh miskin imbas judol. Oleh karena itu, family alias perseorangan terdekat berkuasa mendapatkan bansos.

"Memang orang miskin itu menjadi tanggung jawab negara, sesuai dengan UUD Pasal 34 Ayat 1 bahwa fakir miskin, dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara," ujarnya.

"Kalau memang dipastikan bahwa dia telah jatuh miskin akibat gambling online, ya, dia bakal dapat bansos. Jadi, jangan bayangkan terus pemain judi, kemudian miskin, kemudian langsung dibagi bagi bansos. Bukan begitu," imbuhnya.

Sementara itu, Muhadjir memastikan pelaku judol sendiri tetap bakal dijatuhi sanksi, sebagaimana bandar dan pemilik situs judol.

Dia menjelaskan, pemain gambling adalah pelaku tindak pidana jika merujuk pada KUHP Pasal 303 maupun UU ITE 11 tahun 2008 Pasal 27.

"Karena itu, para pelaku, baik itu pemain maupun bandar, itu adalah pelanggar norma dan kudu ditindak," jelas dia.

Usulan Muhadjir mengenai korban judol bakal mendapat bansos telah ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

ilustrasi gambling onlineIlustrasi. Pemerintah sebelumnya mewacanakan korban judi online akan mendapatkan bansos. (iStockphoto/andresr)

Airlangga mengatakan, korban gambling online tidak mendapatkan akomodasi support dari pemerintah. Hal itu lantaran mereka tidak sama seperti pengemudi ojek online (ojol).

"Wah, jika gambling online itu judol namanya. Kalau judol tidak dapat akomodasi seperti ojol," kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat (14/6), mengutip Detik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan atensi unik atas kasus gambling online nan berujung pembunuhan. Ia pun meminta seluruh lapisan masyarakat agar menghentikan maraknya gambling online.

Jokowi rencananya bakal menunjuk Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebagai pucuk ketua Satgas Pemberantasan Judi Online.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan penunjukan dilakukan melalui keputusan presiden. Keppres itu bakal diumumkan ke publik dalam waktu dekat.

(yla/asr)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional