CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 13:28 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Majelis Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) sekaligus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut sidang etik mengenai polemik gelar doktoral nan diperoleh Bahlil Lahadalia dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI tidak mesti menggugurkan status ahli Bahlil.
Sidang etik itu dilakukan menyusul adanya potensi pelanggaran nan dilakukan dalam proses pembimbingan mahasiswa S3 di SKSG UI.
"Sidang etik tidak kudu membawa akibat terhadap status doktoral Pak Bahlil," kata laki-laki nan berkawan disapa Gus Yahya melalui unggahan keterangan di akun IG @nuonline_id, Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Yahya menjelaskan UI telah melakukan audit akademik nan menjadi kewenangan dari Senat Akademik.
Kemudian juga telah dilakukan sidang etik oleh Dewan Guru Besar lantaran terdapat keberatan publik atas disertasi Bahlil nan menurutnya lebih berkarakter ekstra regulasional, lantaran di luar peraturan-peraturan umum nan ada.
Ia juga hasil ujian promosi menjadi kewenangan tim penguji, demikian pula dengan yudisium nan menjadi kewenangan dari Rektor.
"Audit akademik terbatas telah dilakukan dengan hasil sebagaimana tercermin dalam siaran pers dan terus dilanjutkan dengan audit menyeluruh terhadap sistem akademik Ul untuk menyempurnakan keseluruhan sistemnya menjadi lebih berbobot dan akuntabel," kata dia.
Gus Yahya juga menjelaskan bahwa yudisium Bahlil kemungkinan belum dilaksanakan dalam waktu dekat lantaran masa studi Bahlil belum genap empat semester.
Bahlil nan merupakan Ketua Umum Partai Golkar itu telah menjalani sidang promosi ahli pada 16 Oktober 2024.
Masa studi Bahlil terhitung singkat ialah hanya 1,8 tahun terhitung sejak dia terdaftar sebagai mahasiswa S3 UI pada 13 Februari 2023. Sementara rata-rata masa studi S3 adalah 2 tahun.
"Walaupun ujian promosi terlaksana sebelum genap empat semester (sebagai ketentuan masa studi untuk program doktoral berbasis riset), yudisium tidak dapat dilaksanakan sebelum genap empat semester terlampaui," ujar Gus Yahya.
UI baru-baru ini mengumumkan menangguhkan kelulusan gelar ahli Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Keputusan terhadap Bahlil diambil pada Rapat Koordinasi empat Organ UI, nan merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen UI untuk terus meningkatkan tata kelola akademik nan lebih baik, transparan, dan berdasarkan keadilan.
UI pun meminta maaf kepada masyarakat dan mengakui kekurangan tersebut. UI mengakui bahwa persoalan ini, antara lain berasal dari kekurangan UI. Sehingga manajemen sekarang tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika.
Bertalian dengan perihal itu, UI pun memutuskan untuk menunda sementara alias moratorium penerimaan mahasiswa baru di Program Doktor SKSG hingga audit nan komprehensif terhadap tata kelola dan proses akademik di program tersebut selesai dilaksanakan.
Langkah itu dilakukan dengan penuh komitmen untuk memastikan bahwa seluruh proses pendidikan di lingkungan UI melangkah sesuai dengan patokan nan berlaku.
(khr/tsa)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.