Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyatakan pembentukan grup WA 'Mas Menteri Core Team' bukan untuk perencanaan program laptop Chromebook.
Kuasa norma Nadiem, Tabrani Abby menyatakan tidak ada satupun percakapan dalam grup tersebut nan membahas pengadaan laptop Chromebook.
"Semua nan dibicarakan di WA itu tidak ada kaitannya dengan kata Chrome alias Chromebook. Tidak ada di WA itu," ujarnya kepada wartawan, Senin (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia membenarkan grup tersebut memang dibuat sebelum Nadiem resmi dilantik menjadi Mendikbudristek. Nadiem, kata dia, membentuk grup itu setelah diberitahu Presiden RI ke-7 Joko Widodo bakal dilantik sebagai menteri.
Tabrani menjelaskan awalnya terdapat dua grup nan lebih dulu dibentuk berjulukan Edu Org dan Education Council. Setelahnya, Nadiem membentuk grup WA 'Mas Menteri Core Team' pada 28 Agustus 2019 untuk menindaklanjuti pengarahan Jokowi.
"Sebenarnya hasil obrolan nan dibuat oleh Pak Nadiem atas dasar pengarahan dari Pak Jokowi sebenarnya nan meminta dia untuk menjadi Menteri pada waktu itu," jelasnya.
"Atas dasar itulah maka Pak Nadiem mengumpulkan orang-orang nan mahir di bagian itu untuk mempersiapkan alias membikin pendapat serta perihal nan mengenai dengan pengarahan Pak Jokowi. Terutama dalam konsep Nawacita, program RPJM 5 tahun," imbuhnya.
Ia mengatakan grup Mas Menteri Core Team merupakan hasil campuran dari dua grup nan telah dibentuk lebih dulu. Dalam grup itu, kata dia, terdapat beberapa stafsus Nadiem seperti Fiona Handayani dan Jurist Tan, hingga mahir pendidikan Najelaa Shihab.
Tabrani menyatakan ketika itu kliennya hanya membahas rencana program nan bakal dilakukan setelah dilantik. Mulai dari program zonasi, ujian nasional hingga penggunaan biaya BOS.
"Konteksnya itu sebenarnya gimana menciptakan sesuatu sistem pendidikan nan didukung dengan teknologi, awalnya seperti itu. Jadi tidak ada juga soal kudu menggunakan Chrome alias juga untuk mengadakan Chromebook seperti itu," tuturnya.
Ia menyebut pengadaan Chromebook baru dibahas setelah sekitar 6 bulan Nadiem menjabat sebagai Mendikbudristek alias Mei 2020. Pada saat itulah baru diadakan sebuah rapat untuk melakukan pengadaan tersebut.
"Kemudian dilakukan oleh tim IT maupun tim Wartek, jika enggak salah, ada personil nan di situ untuk membikin kajian komparasi ya antara Chrome dengan Windows," jelasnya.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, Tabrani menegaskan, keputusan pengadaan Chromebook bukan diambil oleh Nadiem. Ia mengeklaim Nadiem hanya menyarankan tim kajian teknis untuk melakukan penentuan.
"Itu sebenarnya permintaan Pak Nadiem selaku Menteri kepada tim untuk membikin kajian. Kalau dibilang go ahead itu maksudnya apapun pilihan ditentukan oleh tim itu, itu silakan aja dilanjutkan," paparnya.
Sebelumnya Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut Nadiem mempunyai grup di WA nan berjulukan 'Mas Menteri Core Team'. Kejagung meyebut dalam grup itu dilakukan pembahasan soal rencana program digitalisasi lewat pengadaan laptop Chromebook.
(tfq/gil)
    [Gambas:Video CNN]
 
                 2 jam yang lalu
        2 jam yang lalu
    
     
             
             
             
             
             
             
             
             English (US)  ·
                    English (US)  ·        Indonesian (ID)  ·
                    Indonesian (ID)  ·