Nadiem Harap Menteri Baru Lanjutkan Program Merdeka Belajar

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berharap menteri pendidikan baru di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal melanjutkan program Merdeka Belajar nan merupakan program andalannya.

Nadiem pun mengucapkan selamat kepada para calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan di kabinet baru nan sejenak lagi bakal diumumkan oleh Prabowo.

"Kalau bisa melanjutkan Merdeka Belajar, dan pasti sukses menteri berikutnya," kata Nadiem di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (18/10).

Eks bos GoJek itu pun meyakini menteri penggantinya bakal melaksanakan tugas negara dengan baik, termasuk menyukseskan program keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi nan sudah baik.

Nadiem juga mengatakan kementeriannya kemungkinan besar bakal dipecah jadi tiga kementerian pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Saya bilang, selamat sukses dan saya percaya ketiga menteri itu hebat," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Nadiem juga menyampaikan terima kasih kepada Jokowi nan telah memilihnya menjadi Mendikbudristek selama satu periode pemerintahan.

Nadiem mengatakan Jokowi selalu mendukungnya membikin terobosan di bagian pendidikan, mulai dari perubahan kurikulum, program Kampus Merdeka, hingga penerapan asesmen nasional.

"Luar biasa, tanpa support beliau saya tidak bisa melakukan begitu banyak transformasi, mulai dari kurikulum, kampus merdeka, assessment nasional, enggak mungkin tanpa support Pak Jokowi," ujar Nadiem.

Pada kabinet Prabowo nanti, belum ada rincian perincian soal kementerian-kementerian nan bakal dibentuk. Namun, saat audisi dengan Prabowo beberapa hari lalu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku diberi amanah untuk menjabat di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Yang pertama tadi Pak Prabowo menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Mu'ti kepada wartawan di rumah Prabowo, Kertanegara Jakarta Selatan, Senin (14/10).

(khr/wis)

[Gambas:Video CNN]