Nelayan Natuna Resah atas Kapal Ikan Asing, Harap Prabowo Turun Tangan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Tanjungpinang, CNN Indonesia --

Para nelayan di Natuna, Kepulauan Riau, mengeluhkan tetap maraknya kapal ikan asing (KIA) menangkap ikan di area penangkapan ikan nelayan tradisional di perairan wilayah perbatasan RI tersebut.

Salah satunya, berasas pengakuan beberapa nelayan Natuna, keberadaan kapal ikan asing itu mereka dapati sejak Selasa (13/8) hingga sekarang. Mereka pun berambisi Menteri Pertahanan nan juga Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa turun tangan agar wilayah tangkap ikan tak 'dijajah' kapal ikan asing.

"Salam hormat Bapak Prabowo, minta izin kami nelayan Natuna mau melaporkan illegal fishing di laut Natuna Utara makin ramai. Udah nggak bisa lagi. Kami nelayan natuna tidak tau lagi mau mengadu kemana, sudah capek kami ngadu," kata Dedi, salah satu nelayan Natuna dalam rekaman video di atas kapal di lautan yang juga diterima CNNIndonesia.com, Jumat (16/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesekali Bapak Prabowo, tolonglah kunjungan ke Natuna, patroli di laut natuna utara. Itu permintaan nelayan Natuna Utara, salam hormat Bapak Prabowo," imbuhnya.

Dalam video itu, dia menunjukkan rekaman diduga kapal ikan asing nan berjarak dekat dengan kapalnya nan berada di area penangkapan ikan nelayan Natuna. Titiknya disebut 80 mil dari bibir pantai dan 30 mill dari Pulau Laut, Natuna.

Lebih lanjut, Dedi mengaku laut Natuna sudah dikuasai kapal ikan asing seperti China dan Vietnam nan mengganggu area tangkap nelayan lokal.

Selain itu, dia menuding kapal-kapal ikan asing itu menggunakan perangkat tangkap tidak ramah lingkungan. Selain itu, keberadaan KIA merusak rumpun alias rumah buatan untuk ikan berkumpul di titik tertentu nan dibuat nelayan tradisional.

Serupa, nelayan lain nan berjulukan Amerudin mengaku mereka merasa sudah seperti tak ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah keberadaan kapal ikan asing, dan dari luar wilayah Natuna. Bahkan, katanya, ada saja dari rekannya sesama nelayan Natuna yang geram dengan keberadaan kapal-kapal asing tersebut sehingga mau saja mau membakarnya.

"Nelayan Natuna sudah mau bakar, kapal - kapal pukat cumi dari luar wilayah bang, tapi saya tetap cegah untuk sabar dulu, tapi andaikan ditarik kapalnya di pesisir pantai saya setuju, Kata Amerudin Nelayan Natuna dihubungi CNNIndonesia.com, Jum'at.

Baik Dedi, maupun Amerudin, berambisi ada solusi dari Pemerintah Indonesia terutama abdi negara keamanan laut bisa mengawasi maupun patroli di laut Natuna dan tangkap kapal ikan asing maupun luar wilayah nan menangkap ikan di laut Natuna menggunakan perangkat tidak ramah lingkungan.

Terpisah, Humas Bakamla Ahli Muda Kapten Bakamla Yohanes Antara, saat di konfirmasi mengaku belum menerima info keberadaan KIA Vietnam nan berkeliaran menangkap ikan di area tangkapan nelayan tradisional. Dia menyebut, andaikan sudah mendapat info nan jelas dan sah maka bakal ditindak untuk mengamankan kapal ikan asing itu.

"Kalau petugas sudah dapat info nan pasti titik koordinatnya, kita bakal tindak menggunakan KN. Tanjung Datu -301, posisinya di Natuna, ujarnya, Jumat ini.

(arp/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional