TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengumumkan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus pada kuartal III 2024. Data ini menunjukkan tren surplus perdagangan nan tetap terus bersambung selama 53 bulan beruntun alias nyaris 5 tahun.
“Indonesia tetap tetap dapat menjaga surplus neraca perdagangan sehingga memperpanjang periode surplus selama 53 bulan berturut-turut,” kata Amalia dalam agenda konvensi pers, Selasa, 5 November 2024.
Adapun komoditas jagoan ekspor Indonesia menunjukkan tren nan berbeda-beda. Beberapa komoditas nan menunjukkan peningkatan di kuartal III 2024 adalah minyak kelapa sawit, batubara, dan gas alam. Sementara itu, biji besi, nikel, dan minyak mentah malah condong menurun sepanjang 2024.
“Harga komoditas nan menjadi unggulan ekspor Indonesia menunjukkan tren nan beragam,” ujarnya.
Amalia melanjutkan, berasas laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF), perdagangan peralatan dan jasa internasional memang diprediksi bakal tetap tumbuh sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan tersebut, perdagangan dunia diperkirakan bakal terus tumbuh mencapai rata-rata pertumbuhan sekitar 3 persen per tahun pada tahun 2024 dan 2025 di tengah pengaruh geopolitik. Setelah sebelumnya melalui periode nyaris stagnasi pada tahun 2023.
Iklan
“Perdagangan peralatan dan jasa diperkirakan tetap tumbuh sepanjang tahun 2024,” ucap Amalia mengutip isi laporan tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, juga sempat menyebut, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus hingga US$ 3,26 miliar pada September 2024 lalu. Surplus tersebut, menurut Febrio, menggambarkan keberhasilan dari aktivitas hilirisasi nan terus dilakukan oleh pemerintah. Adapun nilai ekspor Indonesia pada September 2024 tetap tercatat sebesar US$ 22,08 miliar.
BPS sendiri sebelumnya dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2024 mengatakan bahwa meskipun tren surplus neraca perdagangan terus berlanjut, namun nilai surplus secara umum menunjukkan tren menurun. nan mana dalam kuartal III 2024, nilai surplus tersebut juga menurun dibandingkan kuartal II 2024.
Pilihan Editor: Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 4,95 Persen pada Triwulan III 2024