TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini Rabu, 22 Mei 2024 bakal ditutup melemah.
"Mata duit rupiah fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 15.980 - Rp 16.040," kata dia melalui analisisnya pada Selasa, 21 Mei 2024.
Pada akhir perdagangan kemarin, kurs rupiah ditutup melemah melemah ke level Rp 15.999 per dolar AS. Pagi ini, rupiah dibuka pada level Rp 15.980 per dolar AS alias menguat 0,12 persen dibandingkan dengan kurs pada penutupan perdagangan kemarin.
Ibrahim mengatakan, greenback didukung oleh lebih banyak komentar pejabat the Fed bahwa bank sentral tetap perlu diyakinkan perihal inflasi sedang turun. Kemudian, juga perihal suku kembang nan kemungkinan tidak bakal berubah untuk sementara.
"Pejabat the Fed belum siap untuk mengatakan inflasi sedang menuju sasaran bank sentral AS sebesar 2 persen, setelah info minggu lampau menunjukkan berkurangnya tekanan nilai konsumen pada bulan April. Beberapa di antaranya pada hari Senin menyerukan kelanjutan kebijakan nan hati-hati," ujarnya pada Selasa.
Iklan
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada Senin mengatakan, the Fed bakal memerlukan waktu untuk percaya inflasi kembali ke tujuannya. Namun, masalahnya saat ini adalah kapan inflasi jelas berada di jalur untuk kembali ke 2 persen.
"Saya pikir bakal menyantap waktu cukup lama, sebelum kita mengetahui perihal itu secara pasti,” kata Ibrahim mengutip pernyataan Bostic.
Sementara itu, Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengatakan tetap terlalu awal untuk mengatakan apakah perlambatan proses disinflasi baru-baru ini bakal memperkuat lama. Hal ini disampaikannya saat konvensi Mortgage Bankers Association di New York. Lalu, menurunnya optimisme terhadap Cina juga memengaruhi pasar, lantaran pedagang menunggu gimana Beijing meluncurkan langkah-langkah stimulus nan baru-baru ini diumumkan.
Pilihan Editor: Cerita 9 Mobil Mewah Crazy Rich Rudy Salim Sampai Ditahan Bea Cukai