OJK Sebut Digitalisasi Perbankan Tak Akan PHK Karyawan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai transformasi digital di sektor perbankan tak bakal mengurangi tenaga kerja. Langkah ini diklaim justru memerlukan banyak tenaga kerja nan terampil dan mempunyai skill. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae mengatakan logika digitalisasi bakal berakibat pada pemutusan hubungan kerja alias PHK itu keliru. “Tidak seperti itu logikanya. Contohnya, suatu bank nan mengembangkan super apps, tenaga kerja nan diperlukan itu mungkin nyaris 300-400 untuk menangani masalah itu,” kata Dian usai meluncurkan kitab Panduan Resiliensi Digital di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 20 Agustus 2024.

Dian mengatakan dalam transformasi digital industri perbankan justru memerlukan tenaga kerja nan terampil di bagian IT. Dia mengatakan saat ini para pegawai perbankan juga bisa dilatih IT agar lebih adaptif di era digital. 

“Artinya memang persoalan tenaga kerja kita itu lebih banyak mengenai dengan masalah transformasi. Di beragam negara juga begitu. Skill nan dibutuhkan. Bagaimana me-retraining masyarakat, dari sektor tradisional ke digitalisasi,” kata dia.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam pelayanan juga bisa mengefisiensi operasional. Langkah ini juga bakal bisa menumbuhkan untung perusahaan. “Dia bakal menumbuhkan upaya dan jasa masyarakat lebih baik,” kata dia. 

Tak hanya itu, Dian juga mencatut survei McKinsey & Company pada 2023 nan merekam pemanfaatan AI pada industri perbankan diproyeksikan memberi kenaikan pendapatan hingga 4,7 persen. Dia menyebut dalam teknologi sekarang dapat dimanfaatkan untuk melayani, memantau risiko, dan mengembangkan produk agar tetap relevan di masyarakat.

Iklan

“Lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya, seperti farmasi, pendidikan, telekomunikasi, dan lain sebagainya,” kata dia.

Dia menyebut mahalnya investasi di bagian IT memerlukan perencanaan nan tepat dari perbankan. Langkah ini bisa ditempuh dengan menyisihkan untung upaya untuk mengembangkan jasa berbasis digital secara berkala. 

“Kalau tidak, persaingan menjadi tidak sempurna. Karena satu bank misalnya dengan teknologi tinggi, sementara bank lain dengan teknologi nan ala kadarnya itu sudah tahu hasilnya seperti apa,” kata dia.

Pilihan Editor: Nasabah Jiwasraya Usai Audiensi: OJK Ini Solusi alias Bagian dari Masalah?

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis