OPM Klaim Bakal Bebaskan Pilot Susi Air, Kodam Cendrawasih Buka Suara

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kodam XVII/Cenderawasih buka bunyi soal berita pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens nan disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak Februari 2023.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan jika betul dibebaskan, perihal itu patut disyukuri lantaran keselamatan pilot dan masyarakat adalah nan utama.

"Apabila betul bakal dibebaskan, tentunya berterima kasih lantaran keselamatan pilot sebagai prioritas dan terhindar dari korban jiwa, baik pilot itu sendiri maupun masyarakat," kata Candra saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Candra menyebut pernyataan OPM dengan tindakan tidak sinkron. Sejak awal, kata dia, golongan itu nan menahan Philip. Kini, OPM menyatakan bakal membebaskan lantaran argumen kemanusiaan.

Di sisi lain, dia mengatakan abdi negara keamanan sejak awal selalu mengedepankan perbincangan dan misi kemanusiaan.

"Pada dasarnya misi kemanusiaan dari abdi negara keamanan untuk melindungi dan menyelamatkan pilot dan masyarakat, sehingga gerombolan OPM tidak perlu melebar kemana-mana jika betul-betul bakal membebaskan Pilot Susi Air," kata Candra.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengusulkan proposal pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens nan disandera golongan itu sejak Februari 2023.

Dalam proposal nan dibagikan Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom itu, dibeberkan simulasi proses pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Pertama, Pemerintah Selandia Baru diminta menyiapkan pesawat sipil dengan rute Selandia Baru - PNG - West Papua (Jayapura). Pesawat diminta mendarat di Bandara Sentani. Pesawat diminta menunggu tim dari OPM nan menjemput Philip dari Nduga, Papua.

Kedua, polisi dan Tentara Selandia Baru diminta masuk dan mengawal proses penjemputan Pilot Philip berbareng pesawat sipil asal Selandia Baru.

"Dalam perihal poin 2 ini, jika tidak ada pesawat dari Selandia Baru, maka kami bakal carter pesawat Air Nugini dari PNG," dikutip dari proposal tersebut.

Setelahnya, dua pesawat diminta disiapkan untuk menjemput pilot, pesawat diterbangkan dari Jayapura menuju airport nan bakal disetujui oleh Egianus Kogoya dan pasukan. Kelompok ini adalah nan menahan Philip.

"Setelah menjemput pilot di Ndugama, pesawat bakal kembali ke Bandara Sentani, Jayapura. Setelah tiba di Jayapura, langsung pindah pesawat asal Selandia Baru alias PNG. Pesawat nan bawa pilot saat kembali kudu melewati Papua Nugini dan melakukan Konferensi pers dilaksanakan di International Airport, Port Moresby.

Pilot pesawat nan bakal diterbangkan ke Nduga untuk menjemput Philip diusulkan kudu orang original Papua.

Sebby mengatakan kepastian kapan Philip dibebaskan menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional