Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, JakartaMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau petani nan berkuasa mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi agar segera menebus kuota nan bisa didapatkan sehingga bisa memaksimalkan percepatan tanam dan produksi padi.

"Alhamdulillah penambahan alokasi pupuk subsidi sudah ditetapkan, maka petani dapat segera memanfaatkan pupuk bersubsidi ini untuk percepatan tanam dan produksi. Hal ini agar musim tanam berikutnya seluruh kuota terserap secara maksimal dan proses tanam tidak terhambat,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 5 Mei 2024.

Mentan mengatakan, penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton alias naik 100 persen telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dan saat ini penambahan pupuk sudah mulai didistribusikan dan penebusannya pun juga semakin mudah, dengan menggunakan kartu tani alias hanya dengan menggunakan KTP,” ujar Mentan Amran.

Dia mengatakan, berasas info per 30 April 2024, realisasi pupuk subsidi saat ini mencapai 18,12 persen dari total alokasi 9.550.000 ton. Dari realisasinya penyaluran nan belum banyak, Amran berambisi agar para petani segera melakukan pelunasan pupuk.

"Masih ada kuota lebih dari 50 persen dari seluruh total alokasi. Segera tebus pupuk nan tersedia, agar tidak ada lagi cerita pupuk langka tahun ini," kata Mentan Amran.

Amran mengatakan, Permentan Nomor 01 Tahun 2024 sebagai revisi Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi bermaksud untuk memperbaiki tata kelola pupuk subsidi serta meningkatkan hasil produksi pertanian, guna menekan akibat El Nino nan berujung pada impor hasil pertanian.

"Nah ke depan gimana kita bisa menekan impor tahun depan, lantaran sekarang ini impor kita 3,5 juta (beras) itu bisa naik lagi, jika kita tidak tekan dari sekarang," katanya.

Adapun syarat petani untuk menebus pupuk bersubsidi yakni, petani kudu tergabung ke dalam Poktan dan terdaftar dalam e-RDKK nan berasal dari SIMLUHTAN.

Iklan

"Pastikan petani terdaftar dalam e-RDKK. Alokasi pupuk bersubsidi dirinci berasas jenis pupuk, jumlah pupuk, dan sebaran wilayah.Pertimbangan penetapan alokasi : e-RDKK dan rincian alokasi per wilayah dengan mempertimbangkan luas baku sawah dan LP2B," tuturnya.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menambahkan, saat ini pihaknya gencar mensosialisasikan Permentan No 01 Tahun 2024.

Dia memastikan alokasi pupuk bersubsidi tetap banyak untuk tahun ini. Selain itu pada Permentan 01 Tahun 2024 juga ditetapkan penambahan jenis pupuk bersubsidi jenis organik.

"Musim tanam kedua dan berikutnya dipastikan pupuk aman. Sehingga bisa dilakukan percepatan tanam dan produksi lantaran pemerintah telah menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasinya. Dan sekarang juga terdapat jenis pupuk organik," kata Ali.

Saat ini, serapan tertinggi di tingkat provinsi adalah 29.47 persen di Provinsi Riau. Ali Jamil mengimbau provinsi-provinsi lainnya juga meningkatkan serapan alokasi pupuk bersubsidi.

"Ini berita baik, berita untuk seluruh petani Indonesia. Petani tidak usah lagi risau, cemas dengan pupuk. Pemerintah wilayah diharapkan pro aktif turut menyosialisasikan perihal ini,” ujarnya.

Pilihan Editor: Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis