PBNU Tegur Nusron Wahid Kritik Gus Yahya soal Pansus Haji: Tak Elok

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Suleman Tanjung menganggap penyataan politikus Golkar Nusron Wahid yang ikut-ikutan mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf terkait panitia unik (Pansus) Haji sebagai tindakan nan kurang elok.

Suleman menyinggung status Nusron sekarang tetap menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU.

"Pak Nusron ini kan tetap tercatat sebagai ketua LPP PBNU. Sangat tidak elok lah mengungkapkan pernyataan demikian," kata Suleman dalam keterangannya, Senin (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suleman menilai pernyataan Nusron nan mengoreksi pernyataan Gus Yahya justru menjadi tanda tanya bagi elite PBNU.

"Pak Nusron ini memang jabatannya dulu di PBNU wakil ketua umum, (tapi) sekarang dia jadi ketua LPP," ujarnya.

Suleman lantas mengungkit turunnya kedudukan Nusron dari posisi semula sebagai Waketum PBNU menjadi Ketua LPP PBNU. Baginya, perihal ini tidak ada masalah lantaran dilakukan untuk menegakkan peraturan organisasi.

"Sebab, kedudukan wakil ketua umum tidak dibenarkan jika dirangkap dengan kedudukan politik," katanya.

Suleman mengatakan pernyataan Gus Yahya tentang Pansus Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konvensi pers pleno PBNU.

Sebelumnya Gus Yahya mengatakan Pansus haji bukan urusan PBNU. Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa penyelenggaraan haji bisa dilihat dari respon alias survei masyarakat apakah penyelenggaraan haji kali ini sukses alias tidak.

Gus Yahya menilai banyak masyarakat nan menilai haji kali ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Jika Pansus tetap jalan, Gus Yahya menduga ada masalah pribadi di dalamnya.

"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan lantaran dia sebetulnya nan diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya lampau diincar lantaran masalah-masalah argumen pribadi begini," kata Yahya dalam konvensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7).

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid sempat menepis pernyataan Gus Yahya nan mencurigai Pansus Hak Angket Haji DPR RI dilatarbelakangi masalah pribadi untuk menyerang Menteri Agama nan juga adik Gus Yahya, Yaqut Cholil Qoumas.

Nusron menegaskan bahwa Pansus Angket Haji bukanlah keputusan pribadi anggota, melainkan keputusan resmi dalam rapat paripurna DPR nan disetujui fraksi-fraksi di DPR RI.

"Saya minta maaf kepada Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf. Di DPR tidak mengenal masalah pribadi. Siapapun Menteri Agama alias pejabat publik nan ugal-ugalan menjalankan pemerintahan dan diduga melanggar undang-undang, DPR sesuai tugasnya dalam pengawasan pasti menggunakan kewenangan konstitusionalnya, jadi bakal tetap di-Pansus. Sekali lagi bukan sentimen pribadi lantaran kebetulan menterinya adik Ketua Umum PBNU," tutur Nusron dalam keterangannya.

Nusron lantas menghimbau agar semua komponen kelembagaan, baik organisasi kemasyarakatan (Ormas) maupun lembaga negara untuk saling menghormati kewenangan masing-masing.

"Sebaiknya antar komponen saling menghormati hak-nya. PBNU konsentrasi urus umat dan pesantren. Soal Pansus Hak Angket sudah ada sistem dan aturannya di DPR. Ini urusan DPR dengan menteri agama," kata dia.

(rzr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional