CNN Indonesia
Selasa, 07 Mei 2024 20:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan tak ada petunjuk kepada kader untuk mencopot foto Presiden Joko Widodo di instansi wilayah masing-masing.
Menurut Hasto, penurunan foto presiden murni ekspresi kader. Mereka protes atas beragam corak dugaan penyalahgunaan kekuasaan nan dilakukan Presiden selama Pemilu dan Pilpres 2024.
"Tidak ada pengarahan dari DPP PDIP," ucap Hasto usai menghadiri legal bihalal ormas Barikade '98 di area Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada nan mencoba mengekspresikan dalam beragam corak penyalahgunaan kekuasaan. Termasuk rekayasa norma melalui putusan nomor 90 (Mahkamah Konstitusi) dengan cara-cara nan seperti itu," imbuhnya.
Namun, Hasto tak membantah bahwa penurunan foto Presiden juga terjadi di banyak wilayah lain, selain Sumatera Utara nan sekarang tengah ramai.
Menurut Hasto, langkah itu dilakukan kader sebagai respons terhadap Presiden. Menurut dia, Presiden mestinya menjalankan sumpah setianya untuk menjalankan Konstitusi dan undang-undang.
"Ya kami mendapat info bahwa itu terjadi di banyak wilayah nan dilakukan sebagai respons bahwa seorang presiden itu sumpah setianya menjalankan Konstitusi dan UU dengan selurus-lurusnya," kata Hasto.
"Ketika prinsip-prinsip itu dilanggar, dan tidak memberikan keteladanan maka muncul beragam respons," imbuhnya.
Sebelumnya, pemandangan berbeda tampak di Ruang Rapat Koordinasi Kantor DPD PDIP Sumatera Utara di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Senin (6/5).
Pasalnya di ruangan tersebut tak tampak foto Presiden RI Joko Widodo. Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya berkilah foto Jokowi jatuh saat aktivitas pemasangan baliho. Foto itu belum sempat dipasang kembali.
"Mungkin jatuh saat iklan dipasang. Jadi enggak sempat dipasang lagi," kata Aswan, Selasa (7/5).
(thr/bmw)
[Gambas:Video CNN]