PDIP Respons Presidential Club Prabowo, Megawati Fokus Urus Partai

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap respons ketua umumnya Megawati Soekarnoputri soal presidential club nan diusulkan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Saat ditanya apakah Mega bakal bisa diajak berkomunikasi oleh Prabowo, Hasto tak menjawab tegas. Dia menyebut Megawati bakal tetap menjalankan mandatnya sebagai ketua umum partai.

"Ya, Bu Mega terus menjalankan mandatnya sebagai ketua umum partai, dan menjabarkan melalui tiga pilar partai, termasuk dalam penyelenggaraan negara melalui Fraksi PDIP DPR RI," kata dia usai menghadiri halalbihalal Barikade '98 di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto juga memberi sinyal partainya tak setuju wacana presidential club. Menurut dia, dalam sejarah PDIP, klub nan pernah ada hanya klub kerakyatan.

"Dalam sejarah dan tradisi PDIP, klub nan ada itu klub kerakyatan, dengan petani, buruh, nelayan, anak-anak muda. Itulah skala prioritas klub-klub nan terus menginspirasi PDIP," katanya.

Hasto menegaskan hingga saat ini juga tak ada pembahasan rekonsiliasi antara Megawati dengan Presiden Joko Widodo lewat presidential club. Dia mengatakan kelembagaan negara saat ini hanya ada eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

"Ya, kita konsentrasi saja bahwa presiden menerima mandat nan sangat krusial untuk mengatasi beragam persoalan bangsa dan negara," ucapnya.

Rencana pembentukan Presidential Club diungkapkan Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak. Dahnil menjelaskan presidential club berisi para mantan presiden nan tetap hidup saat ini, seperti Megawati dan SBY.

Dia mau para mantan presiden bisa tetap rutin berjumpa dan berbincang tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Dengan begitu silaturahmi kebangsaan tetap terjaga di antara mereka dan menjadi teladan.

"Presidential club itu istilah saya saja, bukan institusi. Ya, [isinya] semua mantan Presiden kita nan tetap ada," kata Dahnil, Jumat (3/5).

(thr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional